Viral Video Seorang Pria Lempari Gerbong KRL Pakai Batu di Bukit Duri Jaksel, Polisi: Pelaku Mengidap Gangguan Jiwa

Minggu 10 Jul 2022, 21:23 WIB
Tangkapan layar video seorang pria melempari gerbong KRL Commuterline di pintu perlintasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. (Foto: Instagram/@merekamjakarta)

Tangkapan layar video seorang pria melempari gerbong KRL Commuterline di pintu perlintasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. (Foto: Instagram/@merekamjakarta)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah video viral menunjukkan aksi seorang pria melempari gerbong KRL (Kereta Rel Listrik) Commuterline memakai batu, di pintu perlintasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Sebuah video viral menunjukkan aksi seorang pria melempari sebuah benda diduga batu kepada rangkaian gerbong Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline, di pintu perlintasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.

Terkait hal tersebut, Kanit Reskrim Polsek Metro Tebet, AKP Gatot Sumda mengatakan, bahwa kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (9/7/2022) kemarin. Dan hingga saat ini, PT KAI sendiri telah berhasil menemukan kediaman pelaku pelemparan tersebut.

"Untuk kejadiannya itu kemarin sore (Sabtu, 9 Juli 2022). Dan dari pihak PT KAI sudah bertemu dengan pihak yang bersangkutan. Kemudian dari RT - RW mengatakan kalau pelaku mengidap gangguan jiwa," kata Gatot saat dihubungi wartawan, Ahad (10/7/2022).

Namun, ketika ditanyai lebih detail terkait pelemparan tersebut, Gatot mengaku tidak mengetahui pasti. Dia menyebut, tindakan lebih lanjut dilakukan oleh PT KAI terkait perkara ini.

"(Ada kerusakan atau korban?) Enggak tahu kalau soal itu. Yang saya tahu setelah ada laporan PT KAI langsung cari pelaku, kemudian Babinsa setempat mengantarkan pihak PT KAI, dan RT di tempat tinggal pelaku mengatakan kalau pelaku mengidap gangguan jiwa," ujar dia.

Dia melanjutkan, karena berdasarkan pemeriksaan menyatakan bahwa pelaku tersebut memang benar mengidap gangguan jiwa. Maka, ucap Gatot, pihaknya tak melakukan pengamanan terhadap pelaku.

"Enggak kami amankan, kalau orang sakit (gangguan jiwa) gak mungkin diamankan.yang ada dia ngamuk," ucapnya.

"Jadi cuma dibawa ke Balai pengobatan (jiwa) yang ada di wilayah Tebet. Dia juga sebetulnya ada obatnya di rumah," sambung Gatot.

Dia menambahkan, berdasarkan keterangan yang dihimpun, pelaku tersebut memang baru melakukan aksi pelemparan terhadap gerbong KRL Commuterline.

"(Pelaku baru?) Iya, baru kali ini. Untuk inisial kami lupa. Pokoknya kita belum bawa, kita cuma nemuin saja. Untuk tindak lanjutnya bagaimana, silakan tanya PT KAI ya," tutup Gatot.

Sementara itu, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan membenarkan kabar terkait adanya aksi pelemparan gerbong KRL di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/7/2022) kemarin itu.

Leza mengatakan, usai dilempari batu oleh pelaku, petugas pengawal KRL segera melakukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap kondisi penumpang dan gerbong KRL Commuterline.

"(Ada pelemparan?) Ya benar, pada Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 16.40 WIB terjadi tindakan vandalisme, yaitu pelemparan pada KRL KA 4309 jurusan Bogor-Jakarta pada lintas Stasiun Tebet - Stasiun Manggarai," kata Leza dalam keterangannya, Minggu (10/7/2022).

Dia melanjutkan, usai petugas pengawal KRL melakukan pemeriksaan dan pengecekan. Ditemukan kaca kaca jendela KRL di kereta ke-5 dari belakang pecah dan menyebabkan satu orang pengguna mengalami luka ringan atas pelemparan tersebut.

"Selanjutnya korban dibawa ke Pos Kesehatan Stasiun Manggarai untuk diberi pertolongan pertama. Setelah ditangani dan memastikan korban dalam kondisi baik, korban kembali melanjutkan perjalannya dengan mengunakan KRL," terang dia.

Selain itu, dia juga menyebut, bahwa berdasarkan hasil penyisiran di lokasi pelemparan. Petugas berhasil mengamankan pelaku dan bertemu dengan keluarga serta RT/RW setempat. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan diketahui pelaku pelemparan sedang manjalani pengobatan karena mengalami gangguan kejiwaan.

"Petugas KAI Commuter juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya pelemparan maupun aksi vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian kepada keluarga dan warga sekitar," imbuhnya.

Lebih jauh, Leza mengatakan, KAI Commuter sangat menyayangkan kejadian tindak aksi vandalisme tersebut. KAI Commuter, tutur dia, terus mengajak seluruh warga, khususnya yang tinggal di sekitar jalur rel, untuk menjaga keamanan perjalanan kereta serta mendukung penuh gerakan anti vandalisme terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.

"Sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2007, Pasal 180 tentang Perkeretaapian menyebutkan bahwa setiap orang dilarang menghilangkan, merusak, atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan/atau tidak berfungsinya Prasarana dan Sarana Perkeretaapian. Pelaku pengrusakan diancam hukuman pidana penjara 3 tahun hingga 15 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp 2 miliar," tutup Leza.

Sebagai informasi, sebuah video yang menampilkan aksi seorang pria melempari gerbong KRL Commuter di wilayah Bukit Duri, Jakarta Selatan viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah oleh akun @merekamjakarta itu, nampak pria tak berpakaian itu melemparai gerbong KRL dengan batu hingga berkali-kali, tepat saat KRL melintas dari arah Utara menuju ke arah Selatan. (Adam).

Berita Terkait

News Update