Rumah Hancur Terdampak Tanah Longsor di Leuwiliang Bogor, Warga Minta Presiden Jokowi Membangun Kembali Rumahnya

Sabtu, 9 Juli 2022 16:48 WIB

Share
Ketua RW 09 dan warga terdampak bencana longsor dan banjir bandang di Desa Purasari, Cianten-Leuwiliang, Kabupaten Bogor menunjukan rumahnya yang rata dengan tanah. (Foto: Billy)
Ketua RW 09 dan warga terdampak bencana longsor dan banjir bandang di Desa Purasari, Cianten-Leuwiliang, Kabupaten Bogor menunjukan rumahnya yang rata dengan tanah. (Foto: Billy)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Dua pekan pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor, warga terdampak di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor hingga kini menantikan bantuan pembangunan rumah tinggal mereka yang luluh lantah ditelan bencana. 

Pantauan Poskota di Desa Purasari, Cianten-Leuwiliang, Kabupaten Bogor, akses jalan Leuwiliang-Cianten yang sebelumnya terputus, kini sudah bisa digunakan kembali.

Sebanyak 16 titik longsor yang mengisolir sejumlah  pemukiman warga di lahan PTPN 8 Gunung Salak Halimun itu, telah diperbaiki walau sementara. 

Bantuan berupa sembako pun terus mengalir kepada warga dari posko utama dan para relawan yang menyambangi mereka. 

Warga terdampak tanah longsor di Leuwiliang Bogor menunjukkan rumahnya hancur, rata dengan tanah. Warga pun minta kepada Presiden Jokowi untuk membangun kembali rumahnya.

"Kami tidak kelaparan, sembako sih ada terus. Yang kami butuhkan adalah tempat tinggal. Kami minta Pak Presiden Jokowi membangun kembali rumah kami," kata Empud, Ketua RW 09 Desa Purasari, Cianten, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Sabtu (8/7/2022). 

Ia memastikan, masyarakat yang dipimpinnya tidak kekurangan suplay makan. Namun ia prihatin dengan kondisi masyarakat yang rumahnya hancur diterpa longsor. 

"Yang tersisa hanya pakaian yang dikenakan mereka. Pak presiden saya mohon bangun kembali rumah mereka," kata Empud. 

Begitupun dengan Ratna dan Abdul Muis. Mereka kehilangan harta bendanya pada 22 Juni 2022 malam mencekam itu. 

"Semoga pemerintah bisa segera membangun kembali rumah kami yang kini rata dengan tanah," kata Muis. (Billy Adhiyaksa) 

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar