ADVERTISEMENT

PKB Sebut Ada Partai di Indonesia yang Ikut Menikmati Uang Haram dari ACT, Netizen: Pekaes!

Sabtu, 9 Juli 2022 09:42 WIB

Share
Kolase foto anggota DPR RI bersama pentinggi ACT dan Politikus PKB Luqman Hakim. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase foto anggota DPR RI bersama pentinggi ACT dan Politikus PKB Luqman Hakim. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua DPP PKB Luqman Hakim menyoroti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) soal dugaan penyimpangan donasi umat yang dilakukan lembaga ACT. Menurutnya, ada sebuah partai di Indonesia yang ikut menikmati uang haram tersebut.

“ACT gunakan dana donasi utk bantu parpol. Parpol apa?,” ujar Luqman Hakim lewat akun twitternya @LuqmanBeeNKRI, dikutip Sabtu (9/7/2022).

Luqman lantas menyebutkan ciri-ciri partai tersebut. Menurut dia partai tersebut diisi oleh kader-kader yang selalu menghina dan mencaci maki ibadah warga NU.

Tak hanya itu, kader partai politik ini juga suka menuduh pihak-pihak yang tidak sepaham dengan mereka sebagai kelompok menyimpang, bahkan tak segan-segan menuduhnya sesat dan kafir.


 “Hmm itu tuh parpol yg kader2nya selalu mencaci dan menghina amaliyah2 ibadah warga NU. Mereka yg menuduh tahlil, manaqib, dzibaan, ziarah kubur, maulid, qunut, dll sbg praktek bid’ah, syirik dan sesat,” katanya.

Memang Luqman tak menyebut secara spesifik nama partai tersebut. Namun netizen yang menanggapi cuitannya di Twitter itu langsung mengetahui partai mana yang dimaksud. 

“Partai sapi,” ujar akun @MardiSiswo***

“Pekaes ya???” kata akun @pygopris***

“Kesangkut sapi kan cak maksute?hihi,” kata akun @muiz_b***

“Udah pasti pake es, biar bisa nambah koleksi ampe 4,” kata akun @txtdrd***

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT