ADVERTISEMENT

Jeritan Santriwati Korban Pencabulan Anak Kiai Ponpes Shiddiqiyyah: Banyak Teror hingga Ingin Bunuh Diri

Sabtu, 9 Juli 2022 11:42 WIB

Share
Ilustrasi santriwati dan pelaku pencabulan di Ponpes Shiddiqiyyah, mas Bechi. (Foto: Diolah dari berbagai sumber).
Ilustrasi santriwati dan pelaku pencabulan di Ponpes Shiddiqiyyah, mas Bechi. (Foto: Diolah dari berbagai sumber).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tersangka kasus pencabulan terhadap santriwatiPonpes Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur, Moch Subchi Al Tsani (MSAT) akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Sebelumnya, proses penangkapan berlangsung dramatis.

Pasalnya, pihak kepolisian sampai harus berungkali mendatangi Ponpes Shiddiqiyyah untuk menangkap MSAT yang disebut-sebut mendapat perlindungan dari ayahnya, Kiai Mukhtar Mukti.

Di sisi lain, jeritan memilukan terdengar dari seorang santriwati yang menjadi korban pencabulan. Ia mengaku masih harus berjuang menanggung akibat dari pengalaman traumatis itu hingga kini.

Semenjak kasus itu menjadi perhatian masyarakat, ia dan keluarganya mendapatkan tekanan psikis yang semakin keras.

“Sampai sekarang masih banyak sekali bentuk intimidasi dan teror yang datang dari kelompok-kelompok pelaku, bukan cuma menyerang pribadi, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar,” ujar seorang santriwati yang tidak disebutkan namanya, Kamis (7/7/2022).

Karena kasus itu, dia juga mendapatkan stigma negatif dari masyarakat sekitar dan hal itu menambah beban yang dirasakannya.

Suatu hari, dia mengaku sampai ingin melakukan bunuh diri.

“Hanya ada ibu dan suami saya yang mendukung, hingga membuat saya bisa bertahan sampai saat ini. Sekarang ibu sudah meninggal,” katanya.

Divisi Gender, Anak, dan Kaum Marjinal Aliansi Jurnalis Independen Bojonegoro Bhagas Dani mendorong proses hukum kasus itu segera dituntaskan. Ia berharap kepada kepolisian untuk menggunakan perspektif korban.

“Kasus ini harus segera dituntaskan, apalagi dengan melihat pelaku masih bisa bebas ini akan menambah rasa trauma terhadap korban,” tegas Dani.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT