ADVERTISEMENT

Pelaut Pulang Kampung, Bini Malah Dipacari ABG

Rabu, 6 Juli 2022 06:30 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Pelaut Pulang Kampung, Bini Malah Dipacari ABG. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Pelaut Pulang Kampung, Bini Malah Dipacari ABG. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JADI bini pelaut mestinya Lina (23) harus siap sering kesepian. Tapi dianya tidak begitu. Enam bulan suami tidak pulang, Lina malah pacaran sama ABG Toni (16). Celaka tiga belas, pas dia mesra-mesraan di cungkup makam, eh..... Matias (26), suaminya pulang dan mencarinya. Langsung saja keduanya dibabat golok dan tumbang.

Meski nenek moyang kita seorang pelaut, tak semua wanita siap jadi bini pelaut. Soalnya, di kala suami menerjang ombak tiada takut, bini di rumah gelisah dimakan lemut (nyamuk). Bagi yang kuat imannya, dia bisa bertahan dalam kesepian sampai suami pulang secara periodik. Tapi yang imannya setipis selotip, selingkuh dengan pria lain sudah biasa.

Dan itulah gambaran Ny. Lina, warga Tuminting kota Menado (Sulut). Dia tak mengira sama sekali bahwa pelaut atau ABK (anak buah kapal) itu hidupnya lebih banyak dilaut ketimbang daratan, sampai ada yang lupa daratan. Dia pikir seminggu sekali sudah bisa pulang. Eh ternyata, bisa berbulan-bulan kemudian baru ketemu suami. Itupun tidak lama, baru di rumah seminggu sudah harus pergi melaut lagi bersama awak-awak kapal lainnya.

Matias suaminya memang ABK yang banyak berlayar ke berbagai negara, sehingga kadang setahun baru pulang. Bener-bener Lina jomblo dalam keseharian. Istri-istri lain setiap hari ketemu suami, dia ketemu Matias hanya insidentil. Paling sial, bilamana pas suami pulang dirinya malah dalam kondisi lampu merah. Mau diterjang takut ada polisi, mau belok kok tak ada tulisan: belok kiri boleh langsung.

Tetangga Lina ada anak muda masih ABG, namanya Toni. Tapi meski masih ijo, kencing saja belum lempeng; sudah mengerti bahwa ibu muda tetangganya itu selalu sendirian di rumah karena ditinggal suami berlayar. Lalu Toni pun berpikir, biasanya wanita bini pelaut itu kesepian. “Sebagai anak muda, saya harus Aksi Cepat Tanggap akan penderitaan tetangga,” begitu katanya dalam hati.

Dalam rangka ACT itulah Toni lalu mendekati Lina, pura-pura silaturahmi antar tetangga. Tapi ketika bini Matias itu menerima kedatangannya dengan ramah, kemudian menjadi keseringan dia datang, bahkan ujung-ujungnya dia menyatakan ailapyu. Ternyata Lina juga memahami aspirasi arus bawahnya Toni, sehingga keduanya pun berani bermesraan.

Sampai di mana kemesraan keduanya itu, hanya mereka berdua yang tahu. Yang jelas hal itu tak dilakukan di hotel tapi cukup di rumah sendiri, kadang di cungkup makam yang tak jauh dari rumahnya. Herannya, keduanya sama sekali tak takut bermesraan di tempat gelap. Katanya, di sini situasinya mantap terkendali, paling ditonton jin dan setan doang.

Tapi yang terjadi beberapa hari lalu sungguh sial. Biasanya suami kalau mau pulang selalu memberi kabar, kali ini tidak. Tau-tau mak bedengus Matias sudah ada di depan rumah. Dia kecewa rumah kosong terkunci. Lalu dia keluar mencarinya lewat jalan dekat kuburan. Eh, kok di makam dia melihat kelebat orang. Maka dengan baterai disorotnya. Lho, ternyata ada cowok-cewek sedang berciuman. Matias jadi terkaget-kaget ketika tahu ceweknya itu istri sendiri.

Darahnya mendidih melihat pemandangan itu. Berbulan-bulan rindunya kadung mengkristal jadi kemenyan, kok ketika pulang mendapatkan istrinya sedang berciuman dengan lelaki lain. Haram jadah! Langsung saja Matias mencabut pisau dari kantongnya dan dan langsung digunakan untuk menyerang pasangan mesum itu. Sekali babat, dua sejoli itu ambruk mandi darah.

Teriakan keduanya mengundang perhatian penduduk. Mereka segera menolongnya. Lina-Toni dilarikan ke Rumah Sakit, sementara Matis dilarikan ke Polsek Tuminting. Dalam pemeriksaan dia mengaku jadi mata gelap ketika melihat istrinya berciuman dengan cowok ABG.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT