JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Misteri kematian SM alias Jalu (49) warga Tambora yang tewas bersimbah darah di Jalan Krendang Utara Raya RT005 RW002, Tambora, Jakarta Barat pada Selasa, 5 Juli 2022 sore, hingga kini masih belum terkuak.
Jalu ditemukan tewas oleh warga sekitar dengan posisi telungkup berlumuran darah pada bagian wajah.
Warga sekitar bahkan tidak mengetahui persis kejadian yang menimpa Jalu itu. Padahal, korban ditemukan tewas di sebuah perkampungan yang cukup padat penduduk.
Jalu tewas diduga akibat dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK). Hal tersebut diperkuat dengan adanya penemuan sebilah senjata tajam sejenis badik yang ada di dekat korban.
Ketua RT005 RW002, Khairul Anhar mengatakan, saat itu dirinya sedang mendapat tugas dari pihak Kelurahan. Saat dia pulang sekitar pukul 15.15 WIB, sudah ramai warga yang geger melihat Jalu tewas dalam keadaan mengenaskan.
"Sebenernya di wilayah saya aman-aman aja, paling banyak anak kecil aja yang main. Cuma memang pas siang itu sepi, ada yang bilang ada kaki keluar dari gang keliatan kakinya aja," ujarnya kepada Poskota saat ditemui, Rabu 6 Juli 2022.
Khairul juga tidak menyangka bahwa Jalu akan bernasib tragis. Dia memang mengenal Jalu, namun diakuinya tidak terlalu dekat, sebab Jalu bukan warga asli.
"Dia itu kalau ke sini ya cuma lewat aja. Suka negor juga sih. Cuma kalau soal dia punya masalah apa enggak sama orang kalau sama warga sini sih gak ada masalah apa-apa," ungkapnya.
Hal yang sama juga disampikan pengurus RW002, Yayan. Dia mengatakan tidak mengetahui secara pasti kejadian tragis yang menimpa Jalu tersebut.
Yayan mengatakan, saat itu dia melihat warga sudah ramai mengerubugi Jalu yang sudah terkapar bersimbah darah. Dia menyebut yang pertama kali melihat Jalu yakni anak-anak kecil yang ada lokasi pembunuhan.
"Kalau masalahnya apa gak ada yang paham. Tau-tau udah pada rame. Yang banyak tau (soal penemuan korban) itu si anak-anak kecil, soalnya di gang itu memang bukan gang buntu, tapi memang tempatnya sepi buat parkir motor aja," beber Yayan.
Yayan mengenali Jalu. Almarhum juga suka berbaur dengan warga sekitar. Namun dia mengatakan bahwa Jalu jarang sekali nongkrong di sekitar lokasi di mana dia ditemukan tewas.
Korban yang diketahui bekerja serabutan itu bahkan tidak mempunyai masalah dengan warga di sekitar. Korban juga dikenal sebagai orang yang tidak banyak tingkah
"Kalau sama anak-anak sini sih ga pernah ada masalah, tapi kan kita warga sini gak tau kalau di luar gimana," ucap Yayan.
Ditambahkan Yayan, dirinya juga tidak mengetahui persis luka yang ada di tubuh korban, sebab sudah tertutup oleh darah. Namun dia melihat ada luka pada bagian leher korban.
Sementara itu, Kanit Kriminal Umum (Krimum) Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy, mengatakan, pihaknya yang mengetahui kejadian itu langsung menuju ke TKP.
Di sana, korban ditemukan sudsh tergeletak di sebuah gang sempit yang memang sepi dari aktifitas keluar masuk warga, sebab gang itu merupakan gang kecil yang biasa dijadikan tempat parkir warga.
"Lukanya ketutupan darah jadi belum keliatan lukanya. Makanya tadi langsung diangkut biar bisa langsung di otopsi penyebab kematiannya," ujarnya dikonfirmasi Selasa.
Avril menjelaskan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dia memastikan tidak ditemukan adanya barang-barang korban yang hilang.
Selain itu, pihaknya juga menemukan sebilah senjata tajam jenis badik yang berada di dekat korban tergeletak.
"Barang kayak dompet sih masih ada dan kalo hape memang gak ada karena memang gak bawa hape. Sama ada satu sajan kita amankan di dekat korban," jelas Avril.
Menurut Avril, pihaknya baru melakukan interogasi kepada saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi. Dia juga belum bisa memastikan luka-luka yang diderita korban.
"Kepalanya ketutupan tembok. Baru introgasi dari orang sekitar tapi belom sampe pemeriksaan saksi sih," ucapnya. (pandi)