ADVERTISEMENT

Kasus Pembunuhan Pria di Tambora Masih Menjadi Misteri, Warga: Gak Pernah Ada Masalah

Rabu, 6 Juli 2022 11:12 WIB

Share
Ketua RT005 RW002, Khairul Anhar saat menunjukkan lokasi dimana Jalu ditemukan tewas bersimbah darah. (foto: poskota/pandi)
Ketua RT005 RW002, Khairul Anhar saat menunjukkan lokasi dimana Jalu ditemukan tewas bersimbah darah. (foto: poskota/pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Misteri kematian SM alias Jalu (49) warga Tambora yang tewas bersimbah darah di Jalan Krendang Utara Raya RT005 RW002, Tambora, Jakarta Barat pada Selasa, 5 Juli 2022 sore, hingga kini masih belum terkuak.

Jalu ditemukan tewas oleh warga sekitar dengan posisi telungkup berlumuran darah pada bagian wajah.

Warga sekitar bahkan tidak mengetahui persis kejadian yang menimpa Jalu itu. Padahal, korban ditemukan tewas di sebuah perkampungan yang cukup padat penduduk.

Jalu tewas diduga akibat dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK). Hal tersebut diperkuat dengan adanya penemuan sebilah senjata tajam sejenis badik yang ada di dekat korban.

Ketua RT005 RW002, Khairul Anhar mengatakan, saat itu dirinya sedang mendapat tugas dari pihak Kelurahan. Saat dia pulang sekitar pukul 15.15 WIB, sudah ramai warga yang geger melihat Jalu tewas dalam keadaan mengenaskan.

"Sebenernya di wilayah saya aman-aman aja, paling banyak anak kecil aja yang main. Cuma memang pas siang itu sepi, ada yang bilang ada kaki keluar dari gang keliatan kakinya aja," ujarnya kepada Poskota saat ditemui, Rabu 6 Juli 2022.

Khairul juga tidak menyangka bahwa Jalu akan bernasib tragis. Dia memang mengenal Jalu, namun diakuinya tidak terlalu dekat, sebab Jalu bukan warga asli.

"Dia itu kalau ke sini ya cuma lewat aja. Suka negor juga sih. Cuma kalau soal dia punya masalah apa enggak sama orang kalau sama warga sini sih gak ada masalah apa-apa," ungkapnya.

Hal yang sama juga disampikan pengurus RW002, Yayan. Dia mengatakan tidak mengetahui secara pasti kejadian tragis yang menimpa Jalu tersebut.

Yayan mengatakan, saat itu dia melihat warga sudah ramai mengerubugi Jalu yang sudah terkapar bersimbah darah. Dia menyebut yang pertama kali melihat Jalu yakni anak-anak kecil yang ada lokasi pembunuhan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Pandi Ramedhan
Editor: Cahyono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT