ADVERTISEMENT

Dugaan Penyelewengan Dana ACT, PAN: Butuh Pengawasan Lebih Ketat

Rabu, 6 Juli 2022 23:02 WIB

Share
Anies Baswedan dan logo ACT (Foto: ist.)
Anies Baswedan dan logo ACT (Foto: ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Muncul dugaan terkait penyelewengan dana dari Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Hal ini pertama kali muncul dalam laporan salah satu media nasional  bertajuk “Kantong Bocor Dana Umat” yang didalamnya memuat dugaan uang donasi miliaran rupiah dari masyarakat masuk ke kantong pribadi sejumlah petinggi lembaga tersebut.

Hal ini membuat Athari Gauthi Ardi, anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional, bereaksi.

Politisi muda asal Sumatera Barat itu meminta aparat untuk mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana umat tersebut.

“Untuk kasus ini kita minta aparat untuk segera bertindak, usut tuntas dugaan yang ada, agar semuanya jelas dan tidak terjadi saling menyalahkan," ujar Athari dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (6/7/2022).

Athari meminta, apabila dugaan penyelewengan dana dari ACT terbukti, maka harus ada langkah serius untuk melakukan penyelidikan ke lembaga serupa, serta tegas melakukan pencabutan izin bagi Lembaga yang nakal.

“Kalau nanti terbukti ada penyelewengan, saya minta izin Lembaga tersebut dicabut. Disamping itu, sebaiknya lembaga-lembaga serupa lainnya juga diselidiki, agar tidak terjadi kejadian yang sama,” ujarnya.

Politisi muda PAN tersebut berpesan agara tidak ada yang memanfaatkan kedermawanan masyarakat untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.

“Masyarakat kita terbukti dermawan, memiliki semangat gotongroyong dan saling bantu satu sama lain, tapi jangan manfaatkan itu untuk kepentingan pribadi,” katanya.

Terakhir Athari mengungkapkan pentingnya payung hukum dan pengawasan superketat terhadap lembaga-lembaga bantuan sosial agar lebih transparan dan akuntabel.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT