AS: Jurnalis Al Jazeera Kemungkinan Tertembak Mati Israel, tapi Tak Sengaja

Rabu, 6 Juli 2022 14:26 WIB

Share
Pasukan Israel tembak mati jurnalis Al Jazeera, Abu Akleh, dia ditembak di kepala saat sedang meliput. (Foto: diolah dari twitter)
Pasukan Israel tembak mati jurnalis Al Jazeera, Abu Akleh, dia ditembak di kepala saat sedang meliput. (Foto: diolah dari twitter)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Senin (6/7/2022) menyatakan, wartawan Al Jazeera Shireen Abu Akleh kemungkinan besar terbunuh oleh tembakan dari posisi Israel, tetapi insiden diduga terjadi atas unsur ketidaksengajaan. 

Penyelidik independen AS tidak dapat mencapai kesimpulan pasti tentang asal peluru yang mengenainya.

Deplu AS menyebut Koordinator Keamanan AS (USSC), setelah meringkas penyelidikan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Otoritas Palestina, menyimpulkan bahwa tembakan dari posisi Israel kemungkinan bertanggung jawab atas kematiannya.

"USSC tidak menemukan alasan untuk percaya bahwa ini disengaja melainkan hasil dari keadaan tragis selama operasi militer yang dipimpin IDF terhadap faksi Jihad Islam Palestina," kata Departemen Luar Negeri yang dilansir Reuters pada Rabu (6/7/2022).

Kemudian, deplu AS mengatakan dalam analisis forensik oleh pemeriksa pihak ketiga yang diawasi oleh USSC, para ahli balistik menentukan peluru itu rusak parah, yang mencegah kesimpulan yang jelas tentang asalnya.

Laporan itu tidak melakukan apa pun untuk meredakan ketegangan antara kedua belah pihak menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden minggu depan.

Jaksa Agung Palestina Akram al-Khatib mengatakan kesimpulan AS bahwa peluru itu rusak parah tidak benar dan mengatakan bahwa Abu Akleh sengaja menjadi sasaran.

"Pernyataan Amerika bahwa mereka tidak menemukan alasan untuk menunjukkan bahwa penargetan itu disengaja tidak dapat diterima," kata Khatib. Palestina akan terus mengejar tindakan hukum terhadap Israel di Pengadilan Kriminal Internasional, katanya.

"Israel bertanggung jawab atas pembunuhannya dan itu harus dimintai pertanggungjawaban," kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam sebuah pernyataan.

Abu Akleh terbunuh pada 11 Mei 2022 saat meliput serangan militer Israel di kota Palestina, Jenin, di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Kematian wartawan Palestina-Amerika terkemuka memicu kemarahan Palestina dan kecaman dunia internasional.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar