Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Penjualan Obat di Pasar Pramuka Tetap Stabil

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus Covid-19 di Indonesia khususnya di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya kembali mengalami kenaikan sejak pertengahan Juni 2022 lalu setelah sebelumnya ada pelonggaran mobilitas warga, pada libur Lebaran Idul Fitri 2022.

Dampak dari adanya kenaikan kasus ini ternyata tidak membuat sejumlah obat-obatan di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, mengalami kenaikan.

Salah satu pedagang obat di Pasar Pramuka, Lendy Setiawan menyebutkan, harga obat-obatan masih dijual dengan harga yang wajar. Dia menyebutkan, sejumlah obat-obatan, seperti paracetamol, dan jenis obat peredam panas stoknya melimpah.

"Obatan-obatan untuk panas ada semua. Sejenis Paracetamol juga ada. Penjualannya stabil aja walaupun ada isu kalau covid di Jakarta banyak lagi,"ujar Lendy Kepada Poskota.co.id, Senin, (4/7/2022).

Sejumlah vitamin, seperti Vitamin Z, D1000, dan vitamin D5000, vitamin c 1000 juga dijual dengan harga normal. "Bekomzet (vitamin z) isi 100 tablet terakhir kita jual Rp 170.000 tahun kemarin pernah kita jual Rp 250.000," katanya.

Kemudian, alat kesehatan lainnya, seperti oxymetry harganya beragam antara toko satu dengan yang lainnya. Salah satu toko menjual oxymetry dengan harga Rp450.000, sementara yang lainnya ada yang menjual dengan harga Rp 650.000.

Kemudian untuk alat pelindug diri (APD) seperti masker medis harganya juga beragam, berkisar dari Rp 25.000 sampai dengan Rp 150.000 tergantung merknya.

Sekadar informasi, Pasien Covid-19 Jakarta kembali naik menjadi 931 orang. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia menyatakan hasil itu didapati setelah melakukan tes PCR terhadap 10.749 spesimen.