ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Buat Apa Bersama, Tetapi ke Lain Hati

Sabtu, 2 Juli 2022 08:30 WIB

Share
Kartun Obrolan Warteg: Buat Apa Bersama, Tetapi ke Lain Hati. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Obrolan Warteg: Buat Apa Bersama, Tetapi ke Lain Hati. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“KITA harus kompak, harus rukun. Tantangan ke depan makin berat Bro, kata Yudi mengawali perbincangan di warteg usai maksi bersama sohib kentalnya, Heri dan mas Bro.

“Iya banyak hantu bergentayangan di luar sana. Ada hantu inflasi, hantu krisis dan hantu jadi- jadian di era sekarang, tambah Heri.

“Makanya kita harus rukun, saling membantu. Satu hati dalam menghadapi tantangan guna meraih peluang. Bukankah rukun agawe santosa, crah agawe bubrah, kata mas Bro.

 Tumben Bro, lo pakai pepatah Jawa, kata Yudi yang asli Betawi.

“Lah nyong asli Slawi, Tegal, kang ( Lah saya ini asli dari Slawi, Tegal, Jawa Tengah, mas jawab mas Bro.

Rukun agawe santosa itu artinya rukun membuat kita kuat, crah agawe bubrah berarti perpecahan membuat kita berantakan. Sementara negara akan menjadi kuat kalau rakyatnya kompak, bersatu padu, tanpa gesekan dan perpecahan. Tanpa pula gontok gontokan demi meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala macam cara. Dengan mengharamkan penghalang kekuasaan.

“Kalau gitu perlu tokoh pemersatu bangsa sebagai pemimpin masa depan, kata Heri. Persoalannya, siapa yang bisa menjadi tokoh panutan, tokoh yang bisa menyatukan perbedaan, di atas keberagaman.

“Lo nggak usah pesimis, tokoh yang seperti diharapkan pasti banyak, cuma belum ada kesempatan saja atau belum diberi kesempatan, kata Yudi.

“Yah kita tunggu saja, semoga pada pilpres mendatang akan tampil tokoh pemersatu bangsa. Tokoh panutan yang mampu membawa kemajuan bangsa, kata Heri.

‘Mulai dari diri kita sendiri membangun kebersamaan. Bersama dalam kebersamaan seperti kita bersama makan di warteg. Guyub, kata Yudi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT