ADVERTISEMENT
Sabtu, 2 Juli 2022 21:52 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Anak-anak itu sudah lapor ke pihak pondok pesantren, ke kepala santriwati dan tanggapannya bahwa di situ sebagai ancaman dibilang bahwa 'jangan kasih tahu sama ibu kamu ya. Kasihan nanti ibu kamu malah kepikiran'. Jadi dari ancaman itu anak-anak tidak berani lapor ke orang tuanya," tutur Megawati.
Hal itu kemudian ditanggapi oleh Gun Romli lewat Twitter-nya @GunRomli pada Sabtu (2/7/2022). Ia turut mengunggah tangkapan layar artikel yang berjudul “4 Ustaz Ponpes di Depok Diduga Cabuli Belasan Santriwati”.
Politikus PSI itu mengatakan bahwa kasus pelecehan seksual tidak seharusnya mendesak untuk menyalahkan korban.
Padahal, pelecehan seksual menurut Gun Romli tidak berkaitan dengan busana maupun tempat kejadiannya. Contohnya, kasus pelecehan seksual yang dialami oleh santriwati di Ponpes.
"Masihkah mau menyalahkan korban? Dgn alasan busana, kondisi tempat & waktu?," ujar Gun Romli melalui akun Twitter pribadinya, dikutip pada Sabtu (2/7/2022).
Gun Romli lantas menjelaskan bahwa para santriwati yang menjadi korban pelecehan itu bahkan sudah menutup aurat.
"Aurat mereka sdah tertutup, mereka santriwati, di tempat yg hrusnya terhormat: pesantren. Tapi masih jadi sasaran pelecehan," ungkap Politikus PSI itu.
Masihkah mau menyalahkan korban? Dgn alasan busana, kondisi tempat & waktu?
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) July 2, 2022
Aurat mereka sdah tertutup, mereka santriwati, di tempat yg hrusnya terhormat: pesantren.
Tapi masih jadi sasaran pelecehan‼️ pic.twitter.com/hiEtsuyU2B
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT