,JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/6), disambut hangat Presiden Vladimir Putin.
Dalam pidato sambutannya, Putin menyampaikan keluh kesah terkait dampak perekonomian akibat sanksi yang dilakukan negara-negara Barat.
Menurutnya, ketidakseimbangan pasar pangan dunia adalah konsekuensi dari kebijakan ekonomi yang tidak bertanggung jawab dari beberapa negara.
Seperti, penerbitan yang tidak terkendali, akumulasi utang tanpa jaminan dan pandemi Covid-19.
Namun, Putin melanjutkan, bukannya mengakui kesalahan, negara-negara Barat malah semakin mengacaukan produksi pertanian global.
Hal itu terbukti, menurutnya, dengan memberlakukan pembatasan ekspor Rusia ke negara lain.
Meskipun begitu, Putin menekankan, bahwa Rusia telah dan tetap menjadi salah satu produsen dan eksportir makanan utama dunia.
Di sisi lain, Rusia siap memenuhi permintaan produsen pertanian di Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya.
Khususnya, untuk pupuk nitrogen, fosfor dan kalium serta bahan baku untuk produksi.
Putin menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia bersifat konsktruktif dan saling menguntungkan.
"Hubungan Rusia-Indonesia bersifat konstruktif dan saling menguntungkan dan terus berkembang atas dasar tradisi persahabatan dan bantuan timbal balik yang telah berlangsung lama," kata Putin dalam sambutannya seperti yang diunggah di situs resmi Kepresidenan Rusia, Jumat (7/1/2022).
Selain itu, Putin juga menyinggung soal senjata nuklir. Bahkan, Putin terang-terang menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan senjata nuklir di Indonesia.
"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional," kata Putin. (frs)