ADVERTISEMENT

Presiden Rusia Putin Persilakan Filandia dan Swedia Gabung NATO, Tapi...

Jumat, 1 Juli 2022 14:00 WIB

Share
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Twitter/KremlinRussia_E)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Twitter/KremlinRussia_E)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu (29/6/2022) bahwa Moskow akan menanggapi dengan cara yang sama jika NATO mengerahkan pasukan dan infrastruktur di Finlandia dan Swedia setelah mereka bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin AS.

"Dengan Swedia dan Finlandia, kami tidak memiliki masalah yang sama seperti Ukraina. Mereka ingin bergabung dengan NATO, silakan," kata Putin kepada televisi pemerintah Rusia setelah pembicaraan dengan para pemimpin regional di negara bagian Turkmenistan, bekas Soviet di Asia tengah, dilansir Reuters pada Jumat (1/7/2022).

"Namun, mereka harus memahami bahwa tidak ada ancaman sebelumnya, sementara sekarang, jika kontingen militer dan infrastruktur dikerahkan di sana, kita harus merespons dengan baik dan menciptakan ancaman yang sama untuk wilayah dari mana ancaman terhadap kita diciptakan."


Dia mengatakan bahwa hubungan Moskwa dengan Helsinki dan Stockholm bisa saja akan memburuk karena keanggotaan NATO mereka. Hal ini, menurut Putin, tidak dapat dihindari.

"Semuanya baik-baik saja di antara kami, tetapi sekarang mungkin ada beberapa ketegangan, pasti akan ada. Tidak bisa dihindari jika ada ancaman bagi kita,” katanya.

Putin membuat komentarnya sehari setelah anggota NATO Turki mencabut hak vetonya atas tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut setelah ketiga negara sepakat untuk saling melindungi keamanan satu sama lain.

Langkah ini berarti Helsinki dan Stockholm dapat melanjutkan aplikasi mereka untuk bergabung dengan NATO, menandai perubahan terbesar dalam keamanan Eropa dalam beberapa dekade.      

Putin menambahkan bahwa tujuan dari apa yang disebut Moskwa sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina tetap tidak berubah, dengan tujuannya adalah untuk "membebaskan" wilayah Donbass Ukraina timur dan menciptakan kondisi untuk memastikan keamanan Rusia.


Dia mengatakan pasukan Rusia telah maju di Ukraina dan operasi militer berjalan sesuai rencana. Putin juga menegaskan tidak perlu untuk menetapkan tenggat waktu untuk mengakhiri kampanye.

ADVERTISEMENT

Editor: Syaharani Putri
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT