JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sunny Tanuwidjaja yang dikenal sebagai orang dekat Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) mundur dari PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Dalam hal ini Sunny meninggalkan jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI.
Kabar hengkangnya Bro Sunny itu disampaikan langsung oleh Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie. Yang mengagetkan, mundurnya Sunny karena dia ia mendukung Gubernur Anies Baswedan.
"Bro Sunny gentleman, karena mengakui men-support Anies, jadi dia mengundurkan diri," tutur Grace kepada awak media, Selasa (28/6/2022).
Mengenai langkah Sunny Tanuwidjaja yang tiba-tiba berubah arah dari PSI kemudian mendukung Anies mendapat tanggapan kritis dari pengamat Rocky Gerung. Ia menilai, kadang kita harus ingat yang namanya Jebakan Batman. Membantu itu kadangkala untuk melemahkan.
Rocky Gerung juga menyoroti dari segi Anies Baswedan, dia bisa dianggap bermain-main dengan oligarki, karena Sunnya adalah dikanal sebagai perantara dengan pemodal.
"Sering kali kita harus paklai istilah Jebakan Batman. Kan Sunnyi itu dekat dengan Ahok, dia jadi jembatan Ahok dengan pemodal," ujarnya.
Terkait hal itu Rocky mempertanyakan apakah betul pemodal akan memindahkan investasinya ke Anies. "Nah kalau itu terjadi tentu orang akan menilai lagi, Anies kok bermain-main lagi denan oligarki. Jadi itu prinsipnya," ujar dia.
Pada kasus ini, Rocky membaca, posisi Anies sekarang memang diperhitungkan. Dengan kata lain, Anies itu dalam radar surveyor sudah tinggi sekali, jadi harus dilemahkan.
"Jadi, membantu itu, kadangkala untuk melemahkan. Itu yang justru harus kita baca," kata dosen filsafat UI itu.
Lebih jauh disampaikan, mungkin survei seperti Kompas atau CSIS menemukan, survei untuk Anies tinggi sekali, lantas ada proyek lain. Yaitu proyek yang memasukkan variabel untuk membuyarkan keadaan.
"Lalu dianggap Survei Anies itu tinggi karena oligarki sudah berpihak ke Anies. Lalu turun lagi survei Anies karena pemilih-pemilih captive market Anies, terutama muslim perkotaan merasa, lho Anies sama saja dong, diasuh oligarki," ujarnya.
"Itu yang kita deteksi dari awal, bahwa permainan survei dan pemainan headline itu bisa membuat orang dibuai lalu ditenggelamkan, tapi saya kira Anies paham itu," tandas Rocky Gerung.
Kalau isu bahwa Anies diasuh konglomerat yang sama mengasuh Jokowi, ujarnya, ya arena hanya itu konglomeratnya.
Jadi sangat mungkin juga oligarki sudah memutuskan, jangan lagi investasi ke Ganjar, karena mungkin survei Ganjar itu dipalsukan juga, seolah tinggi sekali.
Jadi ini yang dia maksudkan semua survei itu tidak boleh dipercaya, karena tidak ada yang menyodorkan diri atau membuka diri rekeningnya untuk diaudit secara eksternal, audit public, bahwa sebenarnya dia disponsori.
"Jadi pada Anies tadi, Anies pasti melambung surveinya, maka perlu digergaji. Kan terlalu berat, bagaimana mungkin tiba-tiba orang PSI berbalik mendukung Anies," tegas Rocky. (*/win)