Rumah Sudah Dihuni 13 Tahun, Kini Rata Dengan Tanah Kena Longsor di Bogor, Padahal Pemilik Lagi Menolong Tetangga Kebanjiran
Rabu, 29 Juni 2022 21:00 WIB
Share
Abdul Muis menunjukan rumahnya yang rata dengan tanah akibat bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di wilayah perkebunan teh Cianten, Leuwiliang, Kabupaten Bogor. (Foto: Billy)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Duka mendalam menyelimuti korban terdampak banjir bandang dan longsor di Cianten, Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Rumahnya hancur hingga rata dengan tanah, yang tersisa hanya puing-puing dan nestapa. 

Abdul Muis (39) warga RT 03/RW   09 Kampung Pangkalan Limus, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, tak menyangka rumah yang sudah dihuni 13 tahun itu hancur diterpa longsoran. 

Saat kejadian, Rabu (22/6/2022) sore, sang pemilik rumah bahkan lagi menolong tetangga kebanjiran. 

"Saat itu hujan deras, petir dan angin kencang. Tetangga saya rumahnya kebanjiran jadi saya bantu evakuasi barang-barangnya ke dekat rumah saya. Saat itu terdengar gemuruh lalu tebingan di belakang rumah saya tiba-tiba ambrol menimpa rumah saya," kata Muis, saat ditemui Poskota, Rabu (29/6/2022). 

Muis mengaku bersyukur kedua anak dan istrinya terhindar dari marabahaya. Namun, harta bendanya kini lenyap tak bersisa. "Yang tersisa hanya baju yang saya dan anak istri pakai saja," ujarnya lirih. 

Pria yang berprofesi sebagai penjual sate keliling itu kini tinggal di rumah kerabatnya. Sementara rumahnya rata dengan tanah. Semua barang berharga yang menjadi aset berharganya lenyap tak bersisa. 

"Jika ada pilihan evakuasi, saya mau saja asal tidak jauh dari saudara-saudara saya di sini," kata Muis. 

 

Muis mengaku sudah mendapatkan sembako dari relawan yang berhasil menembus wilayahnya melewati 16 titik longsoran yang memutus akses jalan ke wilayahnya. 

"Baru hari ketiga ada bantuan sembako, itupun relawan yang berjalan kaki dari bawah (Leuwiliang). Petugas juga sudah datang mendata dan melihat kondisi rumah saya," ujarnya. 

Halaman
1 2