ADVERTISEMENT

Misi Jokowi Mendamaikan Rusia dan Ukraina, Tentunya Bukan Manggarai-Berlan Lho

Rabu, 29 Juni 2022 07:30 WIB

Share
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G7.(foto: ist)
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT G7.(foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Urusan dari segi perdamaian dunia, adalah agar tidak ada perang di sana. Dari kepentingan Indonesia, adalah terkait suksesnya pertemuan G-20 di Bali. Kalau perang tetap berlangsung, dan Putin datang ke G-20, maka pemimpin negara-negara Barat tak akan datang ke pertemuan di Bali itu. Ini yang tidak diinginkan Indonesia.

Maka Presiden Jokowi berusha membujuk Putin menghentikan perang di Ukraina. Misi besar ini memang mulia, tapi dari latar belakang terjadinya perang, itu urusan besar bagi Rusia terhadap NATO.

Kita berharap Jokowi berhasil, untuk itu, rasanya tidak cukup sekali bertemua dengan kedua pemimpin. Ngopinya harus berkali-kali. Kalau hanya ngopi sekali, rasanya kurang afdol, baru rintisan.

Hebat kalau sekali bertemu kemudian damai, orang Jawa bilang, idu geni, (harfiahnya, ludahnya bak api), manjur sekali kata-katanya. Adakah itu? Ini tentunya bukan mendamaikan Manggarai dan Berlan.

Mendamaikan warga Manggarai dan Berlan saja yang sering bentrok bertahun-tahun susah sekali, apalagi ini negara besar. Apalagi dalam istilah Rocky Gerung, kemampuan berdiplomasi Pak Jokowi rendah sekali, lebih baik kirimkan orang-orang yang berpengalaman dalam perdamaian, seperti Pak JK (Jusuf Kalla), dan juga SBY.

“Kalau Presiden Jokowi datang ke Ukraina dan Rusia, itu nantinya dia bikin headline di dalam negeri, bukan di luar negeri. Ya ini sekali lagi, untuk pencitraan saja,” katanya. (winotoAnung)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT