Lantas ditanyakan kemungkinan Anies berpasangan dengan AHY di Pilpres, ini seperti mengulang sukses saat SBY berpasangan dengan JK. Sebab, Anies dimentori JK, AHY dimentori SBY.
JK tidak langsung to the point. JK melihat satu per satu tokoh yang beredar. Menurut JK, Prabowo popularitasnya tinggi, namun juga perlu dipertanyakan, karena sudah tiga kali maju jadi capres. “Apa dia masih mau. Kan sudah tiga kali, belum berhasil, apa mau empat kali?” katanya.
Berikutnya, tentang Anies, menurutnya, pengalaman pemerintahannya ada, sama dengan Pak Jokowi. “Menjadi Gubernur DKI itu punya sesuatu yang penting. “Di samping itu juga poernah jadi menteri. Dia pengetahuannya baik.”
Kemudian Sandiaga Uno, menurutnya, berusaha untuk popular. Dia kini menjadi Menparekraf. “Jadi Menteri itu bisa kemana-mana, dulu kan biaya sendiri, sekarang dengan tugasnya bisa kemana-mana.”
Nah, kemudian dia bicara soal AHY dan kemungkinannya berpasangan, menjadi cawapresnya Anies Baswedan. JK melihat parpolnya lebih dulu.
“Ya, itu kan Demokrat hanya 9,4 persen, masih butuh 11 persen. Walau pun ada partainya, tapi belum cukup, masih perlu partai lain yang mendukung dia,” ujarnya.
“Siapa yang membawa itu, tentu Anies bisa membawa itu. Ada beberapa parpol yang mendukung,” katanya.
Lantas, sampai di situ, kemudian JK menyatakan nada menolak AHY jadi Cawapresnya Anies. JK melihat AHY masih yunior dan belum pengalaman. “Ini pandangannya masih yuniorlah. Masih muda,” katanya.
Menurut JK, AHY masih perlu pengalaman lagi, terlebih untuk mengelola pemerintahan. “Apakah bisa menjalankan pemerintahan dengan kurang pengalaman. Ya mungkin jadi menteri dulu,” ujarnya.
Kemudian, ditanyakan, kalau ada Anies di situ, AHY bisa dong? “Ya bisa saja,” kata JK singkat. (win).