Anak Denny Siregar Ketawa Ngakak Baca Berita Pakar Budaya UGM Soroti Celana Pendek Penari Dolalak yang Mengekspos Paha, DS: Secara Akademis pintar, Tapi Kurang Wawasan

Senin 27 Jun 2022, 16:48 WIB
Kolase foto penari Dolalak dan Denny Siregar (Foto: diolah dari Google)

Kolase foto penari Dolalak dan Denny Siregar (Foto: diolah dari Google)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pegiat media sosial Denny Siregar turut mengomentari pernyataan pakar budaya asal Universitas Gajah Mada (UGM) yang menyoroti kostum celana pendek penari Dolalak putri.

Terkait pakar budaya UGM menyoroti celana pendek penari Dolalak yang mengekspos paha, Denny Siregar mengatakan bahwa anaknya yang kuliah di UGM ketawa ngakak membaca berita itu.

Sebelumnya diberitakan, Dr Sudibyo MHum, dosen Program Pascasarjana Fakultas Sastra UGM menyebutkan tidak lah tepat kostum penari putri dolalak bercelana pendek. Sehingga, kostum Dolalak putri terlalu mengekspos paha. 

 

Lantas, Denny Siregar mengutip kata anaknya yang kuliah di kampus yang sama, ia menyebut bahwa dosen UGM secara akademis pintar, tapi kurang wawasan.

Anakku di UGM ketawa ngakak baca berita ini.,” cuit Denny Siregar di akun Twitter miliknya @Dennysiregar7, dikutip pada Senin (27/6/2022).

"Yah, gitulah pa UGM sekarang. Secara akademis pintar, tapi kurang wawasan..,” tulis Denny Siregar mengutip perkataan anaknya.

Sebagai informasi, Dolalak adalah tarian tradisional zaman Belanda. Awalnya tarian ini hanya diiringi alat musik dua nada yaitu notasi do dan la, maka dinamakan  Dolalak.

 

Kemunculan tari tersebut terinspirasi dari perilaku serdadu Belanda saat beristirahat di camp peristirahatan. Serdadu tersebut menari bersama.

Kostum serdadu Belanda atasan berlengan panjang dipadu celana panjang.

Sementara kostum Tari Dolalak putri di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah mengenakan pakaian atas berlengan panjang dipadukan celana pendek.

Turut memberi komentar, Politikus Partai Solidatas Indonesia (PSI) Guntur Romli turut memberi komentar pedas untuk pakar budaya UGM.

 

Menurutnya, budayawan itu terangsang lantaran hanya fokus pada bagian paha, tapi tidak melihat tarian serta kostumnya secara keseluruhan.

“Mata sange Cuma fokus ke paha, gak bisa lihat kostum keseluruhan & tarian. Bahaya orang ini disebut pakar budaya & seni. Bagusnya pakar budaya sange aja dia,” tulis Guntur Romli dalam twitter pribadinya @GunRomli soal komentar pakar budaya UGM. (frs)

Berita Terkait

News Update