Noda Politik Identitas Dinilai Tak Akan Hilang dalam Jiwa Anies Baswedan

Jumat, 24 Juni 2022 12:02 WIB

Share
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jemaah PA 212. (Foto: Ist).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jemaah PA 212. (Foto: Ist).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebutan bapak politik identitas yang dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggema di media sosial. Tagar bapak politik identitas terpantau masih bertengger di trending topic Twitter pada Jumat pagi, hari ini (24/6/2022).

Pegiat media sosial, Denny Siregar, menilai para simpatisan Anies sedang berupaya mati-matian membersihkan nama Anies dari ‘kotornya’ politik identitas pada Pilgub DKI 2017 lalu.

Tak cukup memakai kata kotor. Bagi Denny istilah itu masih terlalu sopan untuk disematkan kepada Anies dan pendukungnya. Ia menegaskan Pilkada DKI 2017 merupakan pemilu yang paling barbar dan yang paling menjijikkan.

Bagaimana tidak, Pilgub DKI 2017 bisa dikatakan awal mula terjadinya perpecahan di negeri ini akibat tajamnya politik identitas. Denny lantas mengingat kembali banyaknya spanduk yang bertebaran di masjid-masjid di Jakarta yang melarang mensalatkan jenazah mereka yang memilih Ahok sebagai calon gubernur.

“Bahkan perihnya lagi, calon wagub Djarot diusir dari masjid saat akan melaksanakan salat Jumat. Inilah awal mula polarisasi yang terjadi di Indonesia,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, ada lagi nenek Hindun yang enggan disalatkan oleh masjid dekat rumahnya hanya karena berbeda pilihan politik.

“Perihnya bukan karena Ahok kalah, tapi bagaimana masyarakat kita terbelah. Nasionalis dan agamis terbelah. Anies memanfaatkan itu untuk memenangkan pertarungan,” ungkap Denny.

Lucunya, Denny melanjutkan, sekarang tiba-tiba ada gerakan untuk mencuci bersih nama Anies Baswedan dari kotornya Pilgub DKI 2017.

“Awalnya mereka menuding polarisasi terjadi oleh mereka yang mempopulerkan kata kadrun. Lalu kisah nenek Hindun dianggap hoaks. Lalu dibilang Anies dalam Pilgub DKI 2017 itu juga korban dan tidak terlibat dalam politik identitas,” urai Denny.

Denny menegaskan upaya-upaya itu dilakukan sejak sekarang untuk mengantarkan Anies ke panggung Pilpres 2024 mendatang. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar