JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua relawan Ganjar Pranowo (Ganjarist) Eko Kuntadhi mengatakan penggantian 22 nama jalan di Jakarta dengan nama-nama tokoh Betawi sangat merepotkan masyarakat.
Menurut Eko, kebijakan Anies Baswedan tersebut berbuntut pada pengurusan ulang dokumen penting masyarakat seperti, KTP, KK hingga surat tanah.
Masyarakat yang tinggal di kawasan yang terimbas kebijakan ini terpaksa menyesuaikan dokumen dengan nama jalan yang telah diperbaharui.
"Gubernur cuma ganti nama jalan. Rakyatnya yang kerepotan untuk ganti KTP, ganti KK. Ganti STNK, BPKB. Ngurus rekening bank. Ngurus surat di perusahaan. Paspor. Surat tanah. Alamat kantor. Perubahan KTP buntutnya pasti panjang. Buat dia simpel. Buat orang lain menyusahkan,” ucap Eko Kuntadhi melalui akun Twitter pribadinya, dikutip pada Jumat 24 Juni 2022.
Cuitan Eko mendapat beragam tanggapan masyarakat, banyak yang terheran-heran dengan kebijakan tersebut.
Sebab Anies dinilai terlampau enteng membuat kebijakan tanpa meminta pendapat masyarakat yang terdampak.
"Ganti nama Jalan itu apakah tidak membutuhkan Persetujuan DPRD? Apakah seenak Udelnya Gubernur," tulis salah satu warganet di kolom komentar.
Sementara warganet yang lainnya menilai pergantian nama jalan itu adalah adalah kebijakan yang hanya menyusahkan masyarakat, namun tidak ada manfaatnya.
"Padahal nantinya orang tetap menyebut jalan tsb dgn nama lama. Perlu waktu lama utk terbiasa dgn nama baru. Itulah kalau penamaan jalan tdk memperhatikan kepentingan publik tapi hanya utk mencari simpati, politis, caper dsb," tuturnya. (*)