ADVERTISEMENT

Kualitas Udara Jakarta Jadi yang Terburuk di Dunia, Ini Dampak Bagi Kesehatan

Selasa, 21 Juni 2022 20:44 WIB

Share
Ilustrasi polusi udara. (Foto/Pixabay)
Ilustrasi polusi udara. (Foto/Pixabay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Kualitas udara di DKI Jakarta menduduki nomor satu sebagai udara terburuk di dunia. Dilansir laman resmi IQ Air, konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta saat ini 7.6 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Tentu kualitas udara yang buruk nyatanya bisa berdampak jangka panjang bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan kualitas yang buruk akan mempengaruhi kondisi kesehatan makhluk hidup yang menghirup udara, sehingga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan hingga kematian.


Melansir dari berbagai sumber, berikut dampak dari kualitas udara yang buruk bagi kesehatan.


1. Gangguan pernapasan


Kualitas udara yang buruk dapat menimbulkan gangguan pernapasan. Gangguan pernapasan yang terjadi sebabkan oleh udara yang terkontaminasi yang jika dihirup akan masuk ke dalam paru-paru sehingga dapat merusak jaringan di dalamnya.


Udara kotor yang dihirup tentu akan menimbulkan berbagai masalah pernapasan, seperti emfisema, asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan infeksi saluran pernapasan.


2. Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah


Beberapa penelitian menemukan bahwa makhluk hidup yang terpapar udara kotor dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Kondisi ini disebabkan oleh paparan particulate matter yang terhirup sehingga zat polutan akan masuk ke pembuluh darah.


Jika zat polutan masuk ke pembuluh darah, maka dapat menganggu fungsi pembuluh darah yang memungkinkan terbentuknya plak pada arteri.


3. Kanker

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Adinda Salsa
Editor: Muhammad Rio Alfin Pulungan
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT