JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran dirinya sering disebut komunis.
Ketika bicara bahwa partai politik (parpol) dibentuk untuk mengorganisir massa rakyat, Megawati mengaku selalu dikonotasikan dengan komunis.
Mantan Presiden RI Kelima itu pun bingung sendiri dengan tudingan komunis yang kerap ditujukan padanya.
Hal itu disampaikan oleh Megawati dalam pidatonya saat Rakernas PDIP, di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Organisasi parpol dibentuk oleh Pemerintah RI itu adalah untuk bisa mengorganisir massa rakyat. Kalau berbicara seperti itu, saya tuh sangat heran selalu dikonotasikan dengan komunis. Saya sampai bingung sendiri," papar Megawati dalam pidatonya pada Selasa (21/6/2022).
Lebih lanjut, Megawati mengaku heran dengan tuduhan komunis yang lekat dengan diri mantan Presiden RI itu.
Padahal, singkatan dari PDIP sendiri berarti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, sama sekali tidak ada kaitannya dengan komunis. Oleh karenanya, Ketua Dewan Pengarah BRIN itu mengaku tak habis pikir.
"Zaman susah, saya selalu dibilang 'Katanya ibu tuh komunis'. Aduh, saya tuh sampe mikir, namanya aja Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jadi komunisnya itu di mana?,” kata Megawati.
Adapun, dalam pidatonya di Rakernas PDIP, Megawati juga menyinggung soal isu keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia lalu menegaskan bahwa isu itu tidak benar, dan Megawati mengaku tidak pernah mengamuk pada Jokowi.
"Lalu kok gimana, diomongi saya sama Pak Jokowi sudah retak, opo, lo ngamuk aja nggak pernah lo sama Pak Jokowi," kata Megawati.
Soal komunisme, Megawati juga bercerita tentang ayahnya, Presiden RI Pertama, Soekarno. Ia menyebut bahwa Bung Karno juga selalu dikaitkan dengan komunis.
Menurutnya, dulu Bung Karno kerap disebut komunis ketika mengatakan demokrasi terpimpin.
Megawati pun bingung apakah orang yang menyebut komunis pernah membaca soal gagasan demokrasi terpimpin ala Bung Karno.
"Ketika Bung Karno mengatakan demokrasi terpimpin, itu selalu terus dibilang komunis. Saya heran banget, orang yang ngomongi komunis, komunis, komunis, komunis, komunis, komunis, sampai cape dewe itu sebenernya moco pora to?" kata Megawati. (frs)
.png)
.jpg)
