ADVERTISEMENT

Ngeri! Polusi Udara Lebih Bahaya dari AIDS, PDIP: Kok Anies Tak Melakukan Apa-apa

Senin, 20 Juni 2022 11:32 WIB

Share
Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak.(Ist)
Anggota DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - DKI Jakarta sempat menempati posisi pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Rabu (15/6/2022).

Hasil ini dipublikasikan oleh situs IQ Air yang mengoperasikan informasi kualitas udara real-time gratis terbesar di dunia.

Menanggapi hal tersebut, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menuding tak ada satu langkahpun yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyelamatkan warga DKI Jakarta dari buruknya polusi udara di Jakarta.

"Data terakhir 17 Juni dimana udara Jakarta berturut-turut paling berpolusi di dunia sedikitpun tidak terdengar apa yang akan dilakukannya untuk menyelamatkan warga DKI," ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, Senin (20/5/2022).

Gilbert mengatakan, polusi udara ini sangat berbahaya, bahkan lebih berbahaya daripada penyakit AIDS.

"Jelas polusi beracun ini mengurangi angka harapan hidup sebesar 4 tahun dan lebih berbahaya dari AIDS dan penyakit lainnya,"

Oleh karena itu, Gilbert menyerankan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus segera mengatasi permasalahan polusi udara ini. Sebab, kondisi ini sudah berlamgsung lebih dari dua minggu.

"Apa yang harus dilakukan jajarannya, termasuk pendidikan kepada masyarakat sudah harus disampaikan. Masyarakat perlu sadar agar mengurangi kendaraan pribadi, dan menggunakan masker di luar rumah," tandas Gilbert.

Sebagaimana diketahui, kualitas Udara di Ibu Kota dinobatkan menjadi kualitas udara terburuk nomor tiga di dunia beberapa hari ke belakang. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab kualitas udara di Jakarta memburuk.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT