JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, membekuk Suardi, pelaku penyerangan dengan senjata api di pemukiman warga Jalan Kemuning Bendungan, Rawa Bunga, Jakarta Timur pada Senin (13/6/2022).
Dari pengakuan Suardi, dirinya mendapatkan senjata rakitan (revolver) secara online di marketplace.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, bahwa Suardi memang betul mengaku membeli senjata api tersebut dari marketplace pada tiga tahun yang lalu.
"Senpi tersebut diperoleh dengan cara membeli online di Shopee pada tahun 2019, dengan harga Rp 2 juta," kata Zulpan saat dikonfirmasi wartawan, Senin (20/6/2022).
Zulpan menerangkan, setelah barang itu sampai, Suardi pun langsung kembalu mengorder delapan butir proyektil peluru secara online, sembari merakit senjata yang baru dibelinya itu.
"Senjata dirakit menjadi jenis revolver dengan biaya Rp 1 juta, kemudian tersangka memesan amunisi peluru sebanyak delapan butir dengan harga Rp 700 ribu," ungkap dia.
Manta Kapolsek Metro Gambir itu juga menyebut, terkait hal ini, pihaknya bakal melakukan koordinasi dengan pihak marketplace untuk menelusuri asal muasal senjata api tersebut.
"Tentunya kita koordinasi juga dengan pihak Shopee terkait barang bukti senpi jenis Revolver," ucapnya.
Untuk diketahui sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan, bahwa aksi Suardi yang melakukan penyerangan terhadap pemukiman warga Jalan Kemuning Bendungan, adalah dilatari atas rasa dendam terhadap para warga yang sebelumnya mengeroyok adiknya lantaran dituduh mencuri kotak amal di salah satu Masjid.
"Motifnya dendam, jadi dia dendam pas adiknya ini dikeroyok setelah dituduh mencuri kotak amal. Karena keberatan dan tak terima adiknya dituduh, diperlakukan seperti itu, akhirnya dia memutuskan untuk melakukan penyerangan," ujar Ahsanul.
Mantan Kasat Resnarkona Polrestro Jakarta Utara itu menambahkan, dalam melancarkan aksi penyerangan dini hari itu, Suardi juga tidak beraksi sendirian, melainkan dibantu oleh 'partner in crime-nya' yang saat ini telah masuk dalam catatan Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian.
"Pelaku ini dibantu oleh dua rekannya sesama preman lokalisasi Gunung Antang atas inisial ARS dan HD yang kini masih dalam pengejaran Tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur," papar dia.
Ahsanul berucap, atas perbuatannya tersebut, kini pihaknya telah menetapkan Suardi sebagai tersangka dan melakukan penahanan terhadapnya.
"Tersangka kami persangkakan dengan Pasal 170 KUHAP tentang Pengeroyokan, kemudian Pasal 351 KUHAP tentang Penganiayaan, dan atau Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Darurat Nomor 12 tahun 1951, dengan ancaman hukuman pidana Pasal pengeroyokan 5 tahun penjara, dan kepemilikan senjata api selama 20 tahun kurungan penjara," tukas Ahsanul.
Untuk diketahui sebelumnya, insiden penyerangan yang diduga dilakukan oleh sekelompok preman lokalisasi Gunung Antang terhadap pemukiman warga di Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur terjadi pada Minggu-Senin pekan lalu.
Akibat insiden penyerangan tersebut, empat orang pemuda berinisial RH, SI, SP, dan RK pun menjadi korban kebrutalan kelompok preman tersebut. Adapun RH dan SI menjadi korban luka bekas sabetan senjata tajam di bagian punggungnya, sementara SP dan RK mengalami luka lebam di sekujur tubuh usai dianiaya menggunakan benda tumpul.
Disebut-sebut, aksi penyerangan itu dilatari atas adanya rasa dendam para kelompok preman yang tak terima salah satu rekanya dituduh sebagai pelaku pencurian kotak amal di salah satu Masjid yang ada di lokasi.
Ssbagai informasi lanjutan, sebuah video yang menampilkan aksi penyerangan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan preman dari kawasan lokalisasi Gunung Antang terhadap sejumlah warga Kelurahan Rawa Bunga, Jatinegara viral di media sosial.
Dalam video viral yang diunggah oleh akun media sosial Instagram @lensa_berita_jakarta itu, empat orang pemuda Rawa Bunga menjadi korban kebrutalan para kelompok preman. Dalam unggahan tersebut pula, disebutkan bahwa peristiwa tersebu terjadi antara hari Minggu (12/6/2022) hingga Senin (13/6/2022) sekitar pukul 02.10 WIB dini hari.
"Tiba-tiba datang segerombol preman dari arah lokalisasi prostitusi Gunung Antang, Jakarta Timur, menyatroni warga yang tengah membeli nasi uduk," tulis keterangan unggahan tersebut, dikutip Poskota.co.id, Kamis (16/6/2022).
Masih berdasarkan keterangan akun Instagram @lensa_berita_jakarta, dikatakan bahwa para terduga pelaku melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam berupa golok. (Adam).