Buntut Penyerangan ke Rawa Bunga, Polisi Masih Buru Dua Preman Gunung Antang

Minggu, 19 Juni 2022 18:41 WIB

Share
Ilustrasi penyerangan. (kartunis: poskota/arif)
Ilustrasi penyerangan. (kartunis: poskota/arif)

"Motifnya dendam, jadi dia dendam pas adiknya ini dikeroyok setelah dituduh mencuri kotak amal. Karena keberatan dan tak terima adiknya dituduh, diperlakukan seperti itu, akhirnya dia memutuskan untuk melakukan penyerangan," jelas Budi.

"Jadi pelaku ini gak ada pekerjaannya, kalau gak ada pekerjaannya dipastikan dia ini preman. Nanti, kita juga bakal telusuri apakah dia ini pernah terlibat kasus tindak pidana di tempat lain, itu nanti bakal kami telusuri," ungkap dia.

Adapun atas perbuatannya tersebut, kini pihak Polres Metro Jakarta Timur telah menetapkan pelaku Suardi sebagai tersangka dan melakukan penahanan terhadapnya.

Lebih lanjut, Suardi dipersangkakan dengan Pasal 170 KUHAP tentang Pengeroyokan, Pasal 351 KUHAP tentang Penganiayaan, dan atau Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Darurat Nomor 12 tahun 1951, dengan ancaman hukuman pidana Pasal pengeroyokan 5 tahun penjara, dan kepemilikan senjata api selama 20 tahun kurungan penjara.

Sebelumnya diberitakan, insiden penyerangan yang diduga dilakukan oleh sekelompok preman lokalisasi Gunung Antang terhadap pemukiman warga di Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur terjadi pada Minggu-Senin pekan lalu.

Akibat insiden penyerangan tersebut, empat orang pemuda berinisial RH, SI, SP, dan RK pun menjadi korban kebrutalan kelompok preman tersebut. Adapun RH dan SI menjadi korban luka bekas sabetan senjata tajam di bagian punggungnya, sementara SP dan RK mengalami luka lebam di sekujur tubuh usai dianiaya menggunakan benda tumpul.

Disebut-sebut, aksi penyerangan itu dilatari atas adanya rasa dendam para kelompok preman yang tak terima salah satu rekanya dituduh sebagai pelaku pencurian kotak amal di salah satu Masjid yang ada di lokasi. (adam)

 

Halaman
Reporter: Andi Adam Faturahman
Editor: Cahyono
Sumber: -
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar