Pasalnya, meski harga sejumlah bahan pangan terutama untuk bumbu-bumbu mengalami kenaikan, namun harga makanan yang dijual tak bisa ia naikkan atau dikurangi porsinya.
"Terus terang saja sangat berpengaruh, Mas. Kalau dibilang kita bersyukur mah kita bersyukur, masih alhamdulillah kalau buat muter mah, tapi kalau bicara untung itu tipis. Kita belanja 60 persen, pendapatan 40 persen sedangkan daya beli standar," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala UPTD Pasar Kranggot Cilegon Aceng Syarifuddin mengungkapkan bahwa penyebab kenaikan harga komoditas pangan itu karena biaya transportasi.
"Kedua, karena ketersediaan barangnya dan yang ketiga karena mendekati perayaan hari besar agama, Idul Adha," ungkapnya.
Karena salah satu penyebab kenaikan harga itu ketersediaan barang yang minim, Aceng mengaku telah mendorong para agen untuk memperbanyak jumlah barangnya.
"Kita sudah mendorong para agen untuk memperbanyak ketersediaan barangnya, agar mudah-mudahan segera stabil," ujarnya. (haryono)