Pria Pensiunan Dibabat Celurit Karena “On Air” Bini Tetangga

Jumat 17 Jun 2022, 11:41 WIB
Pria Pensiunan Dibabat Celurit Karena "On Air" Bini Tetangga (Ilustrasi Poskota/Yudhi Himawan)

Pria Pensiunan Dibabat Celurit Karena "On Air" Bini Tetangga (Ilustrasi Poskota/Yudhi Himawan)

Oleh : Gunarso TS

KASIHAN nasib Waskito, 58, pensiunan RRI Madiun ini. Waktu berdinas, mottonya: sekali di udara tetap di udara! Lha kok setelah pensiun malah “on air” sama bini tetangga. Tukang es Murdian, 40, sebagai suami Wiwik, 37, marah besar. Saat korban hendak subuhan di mesjid diclurit dan tewas di tempat.

Jodoh, rejeki dan kematian itu misteri Illahi, semua sudah diatur oleh Yang Di Atas sana. Soal jodoh misalnya, ketika masih bujangan cari bini susah banget, naksir sana sini ditolak melulu. Tapi giliran sudah beranak pinak, eh malah banyak tawaran, ada juga yang siap dipoligami segala. Maka di sinilah ujiannya, kuwat iman atau “si imin”. Sebab jadi “generasi penerus” itu paling serunya hanya sebulan dua bulan saja.

Nah, Waskito warga Taman Madiun ini peruntungan nasibnya juga seperti itu. Setelah beranak pinak dan menjelang pensiun dari RRI Madiun tempat dinasnya, justru ada “tawaran” lagi. Namanya Wiwik, usia jauh lebih muda. Tapi setiap menatap wajah wanita tersebut, Waskito langsung merasa muda lagi. Rielnya kala itu, usia 57 tahun dengan rincian, puser ke atas 40 tahun, puser ke bawah 17 tahun.

 

Di sinilah Waskito suka iri. Kenapa yang hanya tukang es batu saja, bininya cakep banget. Sedangkan dirinya yang pegawai LPP-RRI, istrinya malah hanya sak entuke (asal dapat). Tapi ya bagaimana lagi, soal jodoh, rejeki dan kematian itu kan hak prerogratip Sang Pencipta. Umat tinggal menjalani dan mensyukuri, sebab jika ingkar atas nikmat Allah, siksa-Nya adzabun syadid (siksanya amat pedih).

Wiwik memang cantik, bodi masih sekel nan cemekel. Karena harus ngrumangsani tuwane (merasa sudah tua) soal Wiwik menjadi sekedar wacana, iseng saja macam orang ngisi TTS. Tapi ternyata justru bini tukang es batu itu yang ngethek (agresip) mengejar dirinya. “Masak ada rejeki kok ditolak, dungu kamu!” kata setan mengompori, lagaknya sok bernarasi seperti Rocky Gerung.

Bila sebelumnya sekedar main mata, setelah pensiun dari RRI per awal Juni lalu, Waskito mulai aktif mendekati Wiwik. Bila masih di RRI mottonya “sekali di udara tetap di udara”, setelah pensiun berubah total jadi: sekali selingkuh tetap selingkuh. Buktinya,  Waskito berhasil “on air” pada ranjang Wiwik tanpa pakai gelombang FM maupun SW.

 

Murdian suami Wiwik lama-lama mendengar praktek perselingkuhan bininya dengan pensiunan RRI ini. Rasanya nelangsa benar, tukang es batu ditanding-tandingkan dengan pensiunan RRI. Tapi mau bagaimana lagi, memang begitu peruntungannya. Namanya saja nanggung (bukan Murdiono atau Murdianto) banget, maka rejekinya juga jadi nanggung.

Mestinya kan klarifikasi dulu pada Waskito, tapi saking emosinya Murdian merasa tak perlu itu. Dia langsung saja siapkan celurit, manusia model Waskito ini tak perlu tunggu sampai Pilpres 2024, harus dienyahkan sekarang juga. Maka saat Waskito pagi-pagi ke mesjid hendak salat subuh berjamaah, langsung dicegat. Tanpa memberi kesempatan korban membela diri dengan kata, langsung saja ditebas clurit. Waskito tewas di tempat pada pertengahan Juni ini.

 

Pelaku langsung kabur. Tapi berdasarkan jejak digital di CCTV, pelakunya si Murdian si tukang es batu. Kini dia masih dalam pengejaran. Jika tertangkap ancamannya adakah hukuman mati, karena ini pembunuhan yang direncanakan. Coba kalau dimusyawarohkan seperti Asmuni, takkan terjadi tragedi ini. (GTS)

News Update