Parah! Pendaftaran PPDB Online Banten Tiap Tahun Bermasalah, Warga Desak Kadisdik Mundur: Bukan Lagi Masalah Teknis

Jumat 17 Jun 2022, 15:36 WIB
PPDB Online Bermasalah, Pusar Banten Sarankan Pejabat yang Berwenang Mundur (Ist)

PPDB Online Bermasalah, Pusar Banten Sarankan Pejabat yang Berwenang Mundur (Ist)

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kurang lebih sudah tiga kali Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat untuk SMA/SMK dan SKh di Provinsi Banten bermasalah.

Masalah utamanya adalah, sulitnya siswa PPDB mengakses link yang disediakan. Seperti yang terjadi di SMKN 1 Kota Cilegon dan SMAN 2 Kota Serang pada proses PPDB tahun 2022 yang digelar sejak Rabu sampai dengan Kamis, 15-16 Juni.

Selain dikeluhkan peserta PPDB, persoalan ini juga membuat geram sejumlah kalangan. Tak terkecuali Direktur Eksekutif Pusat Aspirasi Warga atau Pusar Banten, Bayu Kusuma.

"Kalau sudah tidak mampu menangani persoalan ini, lebih baik pejabat di dinas yang berwenang dan jajarannya mundur saja," tegas Bayu, Jum'at (17/6/2022). 

Kata Bayu, pembangunan dunia pendidikan jangan dianggap sepele dan enteng. Dengan terus berulangnya kasus seperti ini lanjutnya, mengindikasikan institusi yang menanganinya tidak serius.

"Jika sudah tiga tahun kasus seperti ini terus berulang, maka sudah bukan lagi kesalahan teknis. Tapi karena faktor ketidakmampuan SDM, atau mungkin ada sesuatu yang dimanipulasi. Sistem perangkat lunaknya mungkin, server atau yang lainnya," jelas Bayu Kusuma.

Karenanya Bayu Kusuma meminta siapapun yang menangani persoalan ini harus bertanggung jawab. Jika perlu pemegang kebijakan tertinggi di Pemprov Banten mengevaluasi kenerja yang bersangkutan. 

"Evaluasi saja kinerjanya. Serahkan kepada orang yang mampu. Jangan dibiarkan ini terus terulang. Malu kita sebagai warga Banten. Miris kita melihat kondisi seperti ini terus," papar dia lagi.

Bayu Kusuma menyayangkan adanya pernyataan dari pihak tertentu yang menyatakan, bagi siswa yang kesulitan saat masuk link PPDB, agar datang langsung ke sekolah. 

Menurutnya, pernyataan sangat tidak tepat meski sah-sah saja. Seharusnya, yang bersangkutan cepat tanggap dan melakukan perbaikan sistem. 

"Buat apa ada sistem PPDB kalo pada akhirnya siswa atau peserta PPDB harus repot-repot datang ke sekolah. Harusnya ini diantisipasi jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan PPDB online," pungkasnya. (Luthfillah) 
 

Berita Terkait
News Update