Reshuffle Bukan Jaminan!

Kamis 16 Jun 2022, 09:57 WIB

Yang diperlukan sekarang ini para elite politik harus turun gunung mempelopori gerakan sense of crisis secara nyata, bukan sebatas retorika dan slogan belaka.
Kepekaan menghadapi krisis dengan merespons secara cepat terhadap masalah yang terjadi, diikuti gerakan nyata untuk menyelesaikan problema yang sesungguhnya, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.

Dengan begitu, sense of crisis akan menyoal dua hal penting. Pertama, kepekaan untuk mendengar apa yang menjadi keluhan, keresahan dan permasalahan  publik. Kedua, kewaspadaan dalam mempersiapkan strategi terbaik yang dijadikan solusi atas krisis yang bakal dihadapi.

Sebagai suatu bangsa yang pernah mengalami pahit getirnya penjajahan, sudah sepantasnya dalam diri kita senantiasa tertanam falsafah “sense of crisis” yang benar – benar dapat menyatu dalam jiwa dan nurani bangsa kita.  Nilai – nilai gotong royong, saling tolong menolong, cerminan dari kepekaan dalam menghadapi krisis sebagaimana terangkum dalam falsafah bangsa kita.

Keteladanan para elite politik menularkan sikap “sense of belonging “ dan “sense of responsibility”  sebagai bagian tak terpisahkan dari “sense of crisis”. Siapa pun dia, para elite  hendaknya “rumangsa melu handarbeni “  - merasa ikut memiliki dan “wajib hangrungkebi “ – wajib ikut membela sesama. Jika pejabat negara tentunya harus memiliki "roso", ikut merasa menjadi rakyat dengan demikian akan membela kepentingan rakyatnya. ( Azisoko *)

DAPATKAN DISKON 2X SEHARI!! WAKTU TERBATAS! Shopee Live Diskon 2X Sehari, Jam 12 Siang & Jam 8 Malam! Potongan harga besar hanya di siaran langsung! Klaim vouchernya dan Belanja sekarang juga!

News Update