Guntur Romli Minta Umat Tak Lagi Sebut Rizieq Shihab Sebagai Imam Besar, Simpatisan FPI Langsung Meradang

Rabu, 15 Juni 2022 20:19 WIB

Share
Habib Rizieq. (Foto: Ist).
Habib Rizieq. (Foto: Ist).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli meminta umat Islam di Indonesia agar tidak lagi memanggil Rizieq Shihab dengan sebutan imam besar. 

Hal karena Rizieq tengah mendekam di penjara. Menurut Guntur, umat Islam harus malu jika ada pemuka agama dari Petamburan, Tanah Abang disebut imam besar tapi memiliki kasus chat mesum. Cuitan ini dibagikan Guntur pada 29 Desember 2020 silam.

Unggahan itu kemudian dibagikan ulang oleh simpatisan Rizieq Shihab, Muhammad Assaewad melalui akun Twitternya @Muhammad_Saewad, Rabu (15/6/2022).

“Betapa malunya umat islam Indonesia kalau ada imam besarnya tersangka chat mesum. Untung dia imam besar FPI, makanya jangan sebut lagi dia imam besar umat islam ya..,”  ujar Guntur Romli ketika itu.

Muhammad Assaewad yang meradang melihat ucapan Guntur Romli itu lantas menyindir balik. Menurut dia, Guntur Romli adalah orang yang nihil prestasi. Ia mengaku tidak pernah melihat prestasi dari politikus PSI tersebut. 

Ia pun meminta pengikutnya di twitter untuk menyebutkan satu saja kepintaran Guntur Romli.  

“Tolong sebutkan 1 saja kepintaran orang ini. Komennya pelan-pelan aja ya Lur, ada tetangga lagi sakit gigi,” ujarnya dalam cuitan tersebut.

Sebagai informasi, Guntur Romli memang sebagai salah satu tokoh yang paling getol mengkritik Rizieq Shihab dan aliansinya. Dalam cuitan terbarunya Selasa (14/6/2022) Guntur Romli juga masih sempat menyinggung kasus chat porno itu. 

Itu dilontarkan Guntur Romli setelah muncul deklarasi dukungan  buat Anies Baswedan dan  Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie untuk maju pada Pilpres 2024. Guntur Romli menuding deklarasi itu jelas kerjaan loyalis Anies Baswedan. Mereka punya tujuan terselubung.(*)

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar