JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Jokowi membatalkan kenaikan tarif tiket Candi Borobudur yang diumumkan Menteri Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Mengutip berita jakarta.poskota.co,id, Sebagai gantinya, pemerintah bakal memberlakukan kuota pengunjung secara online dan penggunaan guide atau pemandu wisata. "Kuota untuk naik candi itu dibatasi, mungkin 1.200 (per hari)," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono usai ikut rapat terbatas bersama Jokowi.
Nantinya pengunjung yang mau ke Candi Borobudur bisa mendaftar secara online untuk mendapatkan kuota harian ini.
Basuki menyebut kebijakan ini berlaku untuk kelestarian Candi Borobudur. Namun Basuki belum merinci mekanisme penggunaan kuota ini.
Menurut dia, kemungkinan tiket masih bisa dibeli di tempat alias on the spot, tapi untuk naik ke atas stupa candi harus mendaftar secara online untuk mendapatkan kuota tersebut.
Selain kuota, pemerintah juga menerapkan penggunaan pemandu dan pengunjung dilarang menggunakan sepatu. Pengunjung akan diberikan alas kaki khusus. "Ga boleh pakai sepatu, karena itu mengikis batuan," kata dia.
Nantinya, ketentuan soal kuota dan yang lain akan disampaikan oleh Kementerian Pariwisata dan BUMN yang terlibat.
Dalam rapat ini, Basuki menyebut pemerintah juga sepakat menyatukan semua urusan di lokasi ini ke PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero). "Diputuskan menjadi satu," kata Basuki. Ini menyangkut penyatuan urusan kelembagaan, dari arkeologi hingga balai konservasi.
Pembatalan kenaikan tarif tiket Candi Borobudur yang diumumkan Presiden Jokowi pun mendapat tanggapan mantan Menteri Pemuda dan Olah raga, Roy Suryo. Melalui akun twitternya @KRMT Roy Suryo memposting link berita media yang menyatakan Jokowi membatalkan kenaikan tarif tiket Candi Borobudur dengan caption : Satu kata saja : "PAHLAWAN".. AMBYAR dengan dilengkapi emote icon tertawa.