JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik, Rocky Gerung menyindir Menteri BUMN Erick Thohir yang dikuliti kader PDI Perjuangan (PDIP).
Mengutip berita jakarta.poskota.co.id, Menurutnya, sindiran tersebut dilontarkan karena Erick Thohir memanfaatkan fasilitas publik untuk kepentingan dirinya sendiri yaitu kampanye. Ia pun menilai PDIP kesal karena seolah-olah Erick Thohir memanfaatkan fasilitas publik untuk kepentingan kampanye pribadi.
“Kita tau bahwa PDIP kesel karena seolah-olah Erick Thohir itu memanfaatkan fasilitas publik untuk kampanye, ya jelas itu adalah kampanye,” kata Rocky Gerung,
Tetapi, Rocky Gerung menambahkan bahwa analisis dari kekesalan PDIP ke Erick Thohir bisa jadi karena Menteri BUMN tersebut tidak setor.
“Tetapi, kalau PDIP yang kritik kita juga nggak percaya. Karena kita bisa analisis jangan-jangan PDIP kesel karena Erick Thohir nggak nyetor, kan begitu larinya,” sambungnya.
Rocky Gerung mengatakan bahwa kabinet Presiden Jokowi berisi petugas partai PDIP sendiri, mulai dari presiden hingga timnya. “Kabinet itu kan kabinet yang dibentuk berdasarkan kemampuan PDIP untuk memenangkan suara dengan menempatkan petugas partainya sebagai presiden dan tim,” jelasnya.
“PDIP juga sama, dalam banyak hal dia juga memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh negara untuk kepetingannya.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam mencecar menteri BUMN Erick Thohir.
Mufti menyesalkan sikap Erick Thohir selaku pembantu presiden yang tidak peka terhadap hadirnya negara dalam ajang Formula E.
"Pak Menteri, berapa bulan sebelum Formula E dilaksanakan Pak Jokowi datang ke sana. Kalau Pak Jokowi datang kan kita sebagai menteri, sebagai pembantu presiden, harusnya paham tujuan presiden ke sana memberikan sinyal kepada seluruh menterinya untuk bagaimana bisa membantu agar Formula E ini menjadi sukses, goal-nya bisa menjadi kebanggaan bangsa kita," kata Mufti Anam.
Mufti Anam mengaku sedih ketika Ketua Panitia Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni seperti diberikan harapan palsu oleh Kementerian BUMN hanya karena dijanjikan akan diberikan sponsorship untuk Formula E. "Katanya iya-iya, ternyata enggak ada tuh bantuan (sponsor)," sambungnya. Mufti berharap Erick Thohir bisa lebih tanggap terhadap kepentingan bangsa dan negara.