JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah pegiat media sosial bereaksi keras terhadap Roy Suryo yang mengunggah foto Stupa Candi Borobudur berwarna Presiden Jokowi di Twitter. Pakar telematika itu kini dianggap gila karena melakukan perbuatan nekat yang berpotensi menyeretnya ke kasus hukum.
Salah satu pegiat media sosial yang mengkritik unggahan Roy Suryo adalah Niluh Djelantik. Entrepreneur perempuan ini menyesalkan unggahan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era SBY itu karena jelas-jelas hal tersebut sama saja merendahkan kepala negara.
"Ada 535 juta penganut agama Buddha di dunia. Si tukang twit ini bisa memilih menutup mulutnya demi menjaga perdamaian, atau dia bisa menggunakan keahliannya mencari si pembuat foto yang menghina agama dan lambang negara, menasehati bahwa perbuatan si pelaku adalah keliru, tapi dia malah seolah ikut menyakiti sesama dengan menyebarkan foto di atas di akunnya," tulis Niluh Djelantik di akun Facebooknya yang bercentang biru, Selasa (14/6/2022).
Kritikan Niluh Djelantik tak berhenti di situ. Ia menyebut di Indonesia telah hidup secara berdampingan enam agama. Selain itu, ada juga penganut kepercayaan yang setara dan sama derajatnya dengan penduduk lainnya. Tapi, kata Niluh, apa yang dilakukan Roy Suryo di media sosialnya telah merusak keberagaman itu.
"Apa yang dia ucapkan menunjukkan kualitasnya. Bagaimana kita mengampuni adalah menunjukkan martabat kita sebagai manusia. Kudoakan semoga lekas sembuh," tandas Niluh
Diketahui, Usai memancing kontroversi, Roy Suryo akhirnya menghapus unggahannya di Twitter. Ia ketar-ketir karena merasa dirinya terancam akan dilaporkan ke polisi usai mengunggah foto stupa Candi Borobudur berwajah Presiden Jokowi.
Meski begitu, Roy Suryo berdalih unggahan tersebut bukan dia pembuatnya, melainkan ada 2 akun asli pengunggah sebelumnya.
"Agar tdk ada yg memprovokasi lagi & dianggap 'mengedit' krn ketidakfahamannya, Maka postingan tsb saya drop, case close," cuit Roy Suryo.(*)