ADVERTISEMENT

Kena Mental! Gus Mus Sindir Pejabat Heboh Ribut Soal Rendang Babi Dianggap Haram Tapi Soal Korupsi Dilupakan Padahal Lebih Menjijikan

Senin, 13 Juni 2022 20:48 WIB

Share
Gus Mus merasa aneh pada pejabat yang heboh saat Babi diharamkan namun korupsi dibiarkan (ist/nu.or.id)
Gus Mus merasa aneh pada pejabat yang heboh saat Babi diharamkan namun korupsi dibiarkan (ist/nu.or.id)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ulama ternama KH Ahmad Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus menyindir para pejabat yang ikut angkat suara rendang babi.

Masyarakat di media sosial dihebohkan dengan rendang babi dijual di suatu gerai di Jakarta. Pro kontra pun tersaji. Tak sedikit warga asli Minang merasa tersinggung. 

Namun ada pula menganggap itu bukan masalah dan tak perlu diributkan. Gus Mus pun memberikan analogi makan babi dan korupsi seperti melupakan setan dari yang lebih setan.

“Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan. Najis yang lebih menjijikkan. Virus yang lebih mematikan dari pada virus alkohol, nikotin dan minyak babi. Bahkan lebih merajalela daripada epidemi,” tutur Gus Mus lewat akun Twitternya @gusmusgusmu.

Dia melanjutkan, sejatinya korupsi lebih merusak dibanding rokok.  Korupsi jugal ebih memabukkan dibanding alkohol.  Dan lebih najis dari babi. “Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci, mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani,” katanya.

“Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangiMengapa kalian biarkan korupsi yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?” ungkapnya lagi. “Bila karena najis, babi kalian musuhi. Mengapa kalian abaikan korupsi yang lebih menjijikkan ketimbang kotoran seribu babi. Dari puisi Ada Apa dengan Kalian,” tutup Gus Mus.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT