ADVERTISEMENT

Perkara Rendang Babi, Ustadz Hilmi Firdausi Bawa-bawa Adat Minangkabau, Warganet: Baru Tahu Nasi Padang Agamanya Islam

Sabtu, 11 Juni 2022 15:09 WIB

Share
Ustadz Hilmi Firdausi dan foto menu rendang babi (Foto: ist.)
Ustadz Hilmi Firdausi dan foto menu rendang babi (Foto: ist.)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pada Jumat (10/6/2022), publik sempat dihebohkan dengan adanya sebuah restoran Padang yang menyajikan menu nasi Padang dengan rendang babi.

Hasilnya, perkara rendang babi, Ustadz Hilmi Firdausi pun angkat bicara dengan mengungkap kemurkaannya. Sebelumnya diketahui, restoran yang dimaksud bernama Babiambo, yang terletak di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Bahkan, Ustadz Hilmi Firdausi sampai membawa-bawa prinsip adat Minangkabau yang merujuk kepada syariat Islam. Meski demikian, ada saja warganet yang melontarkan celetukan “baru tahu nasi padang agamanya Islam”.

Menurut sy ini sdh melampaui batas. Warga Minang teguh dgn prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH.,” tulis Ustadz Hilmi Firdausi di akun @hilmi28 soal menu rendang babi, dikutip pada Sabtu (11/6/2022)

 

Sebagai informasi, kalimat ‘Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah’ yang ditulis oleh Ustadz Hilmi merupakan falsafah hidup masyarakat Minangkabau.

Dilansir dari halaman resmi Nagari Andaleh, falsafah itu merupakan filosofi hidup yang di pegang dalam masyarakat Minangkabau, yang menjadikan ajaran Islam sebagai satu satunya landasan dan atau pedoman tata pola perilaku dalam berkehidupan.

Lebih lanjut, Ustadz Hilmi mengatakan bahwa masakan Padang sudah terkenal di dunia karena kelezatan dan kehalalannya.

Dia tak terima jikalau kehalalan yang identik dengan kuliner kha situ dirusak hanya karena trik marketing.

 “Masakan Padang terkenal di dunia krn citarasa, kelezatan & kehalalannya. Tlg jgn rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sdh kelewatan. Smg sgra diambil tindakan.,” katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT