"Nah kemudian, itu juga dilihat faktor-faktor dari lingkungan yang lain, kalau utuh berarti memang tidak ada luka, itu memang faktor -faktor pembusukan yang berasal dari kuman atau bakteri yang ada dari luar, itu juga terhambat, dengan demikian, maka, fenomenanya adalah memang betul-betul utuh, itu yang menjadi dasar, kenapa kok jenazah itu masih utuh," sambungnya
Lebih lanjut, pihaknya juga menyebutkan sejumlah faktor dari luar yang membuat jenazah putra sulung Ridwan Kamil itu masih dalam keadaan utuh dan tidak rusak.
"Justru itu, jadi pertama adalah suhu, suhu dingin memang suasana ataupun situasi di sana kan adalah berenang ya, jadi yang saya tangkap memang karen cuaca yang dingin tadi," tambahnya.
"Yang kedua adalah memang karena bersih tadi, sehingga memang terhalang oleh bakteri-bakteri yang ada di luar, ada di udara bebas dan suasana dingin maka, enzim-enzim yang berguna untuk pembusukan yaitu menjadi terhambat," kata Dr. Agus Purwadianto.
"Dengan demikian maka relatif tubuh itu masih segar, dan memang tidak ada aliran yang ada itu tidak cukup banyak tadi, mungkin ada batu, ada karang atau ada serangga, atau ada binatang-binatang pemakan ya, jadi itu keutuhan jika lingkungan sekitar tidak ada hewan-hewan pemangsa dan merusak tubuh manusia," terangnya
Agus juga menerangkan bahwa lingkungan tempat Eril ditemukan dinilai bersih dan dingin, sehingga bakteri dari luar maupun dari dalam tidak bisa hidup tahan lama dan tidak bisa berkembang untuk melakukan pembusukan.
"Iya, bakteri luar tadi seperti yang sudah saya katakan, mungkin karena bersih, dan dingin itu tidak bisa hidup tahan lama di situ, dan pembusukan justru dari dalam, bakteri di dalam usus itu juga tidak bisa berkembang," katanya.
Hal itu, lanjutnya, karena langsung memang udaranya dingin dan metabolisme yang ada karena memang, untuk pembusukan membutuhkan panas.
"Artinya suhu tubuh yang 37 derajat tadi langsung dingin, begitukan,itu juga menyebabkan turunnya yang terlalu tiba-tiba, itu menghentikan semua panas tubuh yang berguna untuk pembusukan, " tutupnya. (Cr08)
Foto dok. ( Emmeril Khan Mumtadz/Instagram/ Cr08)
Foto dok. ( Cr08/ di Kp. Rawa Jakarta pusat, kediaman dr. Agus Purwadianto)