Pengamat: Transformasi BUMN Sebagai Penopang Perekonomian dan Instrumen Pelayanan Rakyat

Jumat 10 Jun 2022, 10:25 WIB
Pemerhati BUMN, Amir Faisal .(Ist)

Pemerhati BUMN, Amir Faisal .(Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Berbagai macam kebijakan transformasi bisnis yang dilakukan Kementerian BUMN memberikan perubahan positif bagi pertumbuhan bisnis BUMN, baik sebagai penopang ekonomi, maupun instrumen pelayanan masyarakat.

"Hal ini terlihat dari BUMN yang mengalami perubahan signifikan dan memberi prospek bisnis lebih baik bagi perusahaan," kata pegiat  bisnis dan pemerhati BUMN, Amir Faisal dalam rilis yang diterima, Jumat (10/6/2022).

Dia mencontohkkan PT Sarinah yang merenovasi gedungnya sehingga tampilannya jauh lebih menarik dan mempertegas bisnis utamanya (core bisnis) sebagai simbol pengembangan UMKM Indonesia, yakni sebagai Jendela Indonesia (Window of Indonesia).

Transformasi bisnis lainnya, Menteri Erick Thohir telah dan sedang merencanakan konsolidasi BUMN. Hingga kini BUMN yang sedang terkonsolidasi ke dalam 41 entitas perusahaan BUMN.

Konsolidasi ini memberikan kontribusi besar pada terwujudnya penerimaan fiskal negara yang lebih baik dari sebelumnya. Selain aspek fiskal, konsolidasi juga memperbesar peluang BUMN menciptakan nilai tambah yang didukung oleh volume nilai perusahaan yang semakin besar.

PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) merupakan hasil konsolidasi Pelindo I, II,III, dan IV yang membuka peluang lebih besar untuk meningkatkan skala bisnis dan mampu bersaing dengan perusahaan internasional  di  bidang Pelabuhan. 

Benar saja, market value Pelindo pun meningkat menjadi perusahaan  terbesar ke-8 dalam bidang terminal peti kemas dan menghasilkan total through put peti kemas  sebesar 17 juta Teus.  
 
Terlepas dari itu, sebagai BUMN yang juga berperan pada pelayanan publik, kontribusi  terpenting adalah memberikan dampak kepada masyarakat untuk mendapatkan standarisasi  pelayanan yang terbaik serta terbukanya lapangan kerja baru dengan mengikuti perluasan  bisnis. 

Dampak ini langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya pada momen  mudik lebaran 2022 yang diakui oleh berbagai pihak sebagai mudik terlancar berkat perusahaan  BUMN sebagai pelayan publik dapat berkoordinasi secara baik untuk menutup kendala yang  mungkin terjadi di lapangan saat mudik. 
 
Sebagai salah satu instrumen penting yang dimiliki negara, BUMN juga berperan penting dalam  menopang perekonomian dan pendapatan keuangan negara. 

Jika diibaratkan pendapatan  negara dari pajak sebagai kantung kanan, maka pendapatan yang berasal dari BUMN dapat dianggap sebagai kantung kiri sumber fiskal negara. 

Pada tahun 2021, BUMN berhasil mencetak  laba sebesar Rp 126 triliun meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 13  triliun. 
Kinerja keuangan BUMN yang baik ini, berdampak positif pada setoran BUMN kepada  negara berupa pajak, deviden, dan pendapatan negara bukan pajak lainnya. 

Alhasil, Rp 371  triliun disetorkan BUMN kepada negara sepanjang tahun 2021.  
 
Transformasi bisnis BUMN ala Erick Thohir menjadi bukti keberhasilan bahwa strategi  manajemen perusahaan negara yang terkonsolidasi dan terkoordinasi dengan baik akan  memberikan dampak yang baik, tidak hanya bagi pengembangan bisnis usaha namun juga pada  pemenuhan pelayanan publik yang terstandarisasi. 

News Update