ADVERTISEMENT

Pedagang dan Pembeli Sama-sama Ngeluh Gegara Harga Daging Masih Tinggi, Alhasil Konsumen Pilih Beli Ikan

Jumat, 10 Juni 2022 13:49 WIB

Share
Nana (47) pengunjung saat ke los daging di Pasar Slipi Jakarta Barat. (foto: Pandi)
Nana (47) pengunjung saat ke los daging di Pasar Slipi Jakarta Barat. (foto: Pandi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Harga daging sapi di pasar tradisional masih tinggi, yakni Rp150 ribu per kg, contohnya seperti yang dijual pedagang daging di Pasar Slipi, Jakarta Barat.

Nana (47) selaku pengunjung di Pasar Slipi mengatakan, harga tersebut masih cukup tinggi bagi dirinya yang hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

"Harganya masih mahal, ga sesuai," ujarnya kepada poskota.co.id saat ditemui di pasar, Jumat (10/6/2022).

Karena itu, Nana mengaku belakangan ini sebagai konsumen memilih beli ikan sebagai kandungan protein, ketimbang membeli daging.

"Saya beli ikan aja. Harusnya beli yang pas (daging aja), kita beli yang ada tetelannya (biar lebih murah)," paparnya.

Nana yang biasanya membeli daging seminggu dua kali untuk dimasak bersama keluarganya itupun mengaku mengurangi jumlah pembelian daging dari biasanya.

"Biasanya beli sekilo, sekarang paling beli setengah kilo. Biar bisa beli kebutuhan yang lain bukan daging aja," bebernya.

Ternyata pedagang dan pembeli sama-sama mengeluh. Ini gegara harga daging, seperti di Pasar Tradisional, masih tinggi.

Kalu pembeli mengeluh karena terasa masih mahal, ada pun pedagang mengaku ketika harga daging masih tinggi maka susah menjualnya, harang pembali.

Adi (52) pedagang daging di Pasar Slipi mengatakan, harga daging saat ini mengalami sedikit penurunan, yakni Rp150 ribu per kg.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT