ADVERTISEMENT

Geger! Ada Nasi Padang Menu Rendang Babi di Kelapa Gading, Aktivis Dakwah: Segera Ambil Tindakan, Ini Sudah Melampaui Batas

Jumat, 10 Juni 2022 16:56 WIB

Share
Kolase foto Hilmi Firdausi dan menu makanan padang rendang babi. (foto: diolah dari google)
Kolase foto Hilmi Firdausi dan menu makanan padang rendang babi. (foto: diolah dari google)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aktivis dakwah, Hilmi Firdausi turut berkomentar terkait adanya penjual menu masakan khas Minangkabau atau nasi padang dengan olahan daging babi di kawasan Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara.

Menurutnya, hal itu sudah sangat melampaui batas kewajaran. Pasalnya, warga Minang selama ini berpegang teguh pada prinsip adat Basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

"Menurut sy ini sdh melampaui batas. Warga Minang teguh dgn prinsip ADAT BASANDI SYARAK, SYARAK BASANDI KITABULLAH," kata Hilmi dikutip dari akun Twitter pribadinya @Hilmi28, Jumat 10 Juni 2022.

Hilmi pun meminta, agar segera diambil tindakan tegas terhadap penjual nasi Padang non-halal tersebut.

"Masakan Padang terkenal di dunia krn citarasa, kelezatan & kehalalannya. Tlg jgn rusak itu. Kalaupun trick marketing, ini sdh kelewatan. Smg sgra diambil tindakan," tegasnya.

Adapun, penjual masakan Padang non-halal itu mempromosikan dagangannya melalui platform daring pesan antar di mana terpampang jelas aneka masakan Minang seperti nasi babi bakar, nasi babi rendang, gulai babi, nasi ramas Babiambo dan menu-menu lainnya. 

Sebelumnya, Anggota DPR dari dapil Sumatera Barat 2, Guspardi Gaus meminta pemilik segera menutup usahanya itu karen tidak sejalan dengan adat dan budaya Minang.

Tindakan pemilik restoran yang membawa-bawa nasi padang dengan menu babi tidak boleh dibenarkan dan dibiarkan. 

"Apa maksud dan motif pemilik restoran menyediakan makanan non halal dengan menggunakan nama menu khas Minangkabau?" tegas Politisi PAN ini penuh geram. (*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT