JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati meminta kepada masyarakat yang ingin berqurban untuk lebih teliti dalam memilih ternak sapi.
Pasalnya, saat ini tengah mewabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah.
"Kemudian kawan-kawan yang akan melaksanakan pemilihan, penjualan Idul kurban kalau masih ada yang meragu silahkan datangi kantor-kantor Kecamatan terdekat itu kami ada petugas-petugasnya untuk mendampingi," ujar Suharini dalam podcast Pemprov DKI Jakarta, dikutip Kamis (8/6/2022).
Suharini membeberkan, saat ini terdapat sejumlah ciri-ciri klinis yang dapat erlihat pada sapi yang terpapar PMK.
Seperti contoh, suhu tubuh sapi cenderung tinggi hingga melebihi 40 drajat celcius. Kemudian mengalami Hipersalivasi atau air liur berlebih lantaran munculnya sariawan yang menyebabkan sapi kesulitan menutup mulutnya yang membuat sapi kesulitan untuk makan.
"Kedua terjadi Hipersalivasi. Karena apa? karena memang dia mau nutup mulutnya mungkin susah, karena ada sariawan tadi. sehingga dia susah makan," jelasnya.
Tak hanya itu, Gejala lainnya yang tampak dalam hewan yang tepapar PMK yakni mengalami cantengan atau infeksi jaringan lipatan di sekitar kuku hingga menyebabkan sapi kesulitan berdiri.
"Dia akan susah berdiri, sehingga kita selalu menyebutnya adalah lumpuh. itu ciri-ciri yang paling terlihat," tuturnya.
Namun, ia mengajak masyarakat untuk tidak panik dalam menyikapi wabah PMK, sebab penyakit ini tidak menular ke manusia.
Anak buah Anies ini pun menegaskan, penyakit yang menjangkiti hewan sapi ini bisa disembuhkan.
"Jangan panik tetapi tetap waspada. PMK sesungguhnya bisa disembuhkan, jadi tetap semangat untuk semuanya," pungkas Suharini.