ADVERTISEMENT

Pemerintah Dinilai Ogah-Ogahan Bangun Infrastruktur Migas

Kamis, 9 Juni 2022 11:26 WIB

Share
Pembangunan pipa gas Cisem. (Foto: Ist).
Pembangunan pipa gas Cisem. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menilai pemerintah tidak serius alias ogah-ogahan melaksanakan proyek-proyek pembangunan infrastruktur migas, termasuk proyek yang dikatakan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Buktinya, kata dia, proyek pipa gas ruas Cirebon-Semarang (Cisem) tidak berhasil dilaksanakan meski anggarannya dari APBN 2022 sudah disetujui. 

"Kalau memang pemerintah serius, harusnya Kementerian ESDM dapat menugaskan Inspektur Jenderal bekerjasama dengan BPKP untuk mempersiapkan administrasi dan mengawal proyek ini sejak awal agar terlaksana dengan sebaik-baiknya dan memenuhi peraturan perundangan yang berlaku," ujar Mulyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Poskota, Kamis (9/6/2022).
 
Menurut Mulyanto, proyek ruas pipa Cisem sudah terbengkalai sejak tahun 2006. Lalu Pemerintah mengambil alih dengan menggunakan dana APBN tahun 2022. Namun hasil review Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merekomendasikan agar proyek ini ditunda, khusunya pada penggal Batang-Cirebon sepanjang 181 km.


Mulyanto menjelaskan dana proyek pipa gas Cisem yang sebesar Rp 1,15 triliun tersebut diambil dari anggaran yang sedianya dialokasikan untuk program jaringan gas (Jargas) Rumah Tangga (RT), untuk substitusi impor LPG. 

Akibatnya, dua-duanya tidak terwujud. Program pipa gas ruas Cisem tidak jadi, sementara program Jargas RT terbengkalai jauh dari target, yang 4 juta sambungan.
 
Mulyanto mendesak pemerintah untuk mengevaluasi betul soal ini dan menyusun perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan infrastruktur migas ini dengan sebaik-baiknya, agar hasilnya benar-benar optimal bagi pembangunan nasional. 

Inikan cerminan sikap yang tidak memiliki sense of crisis, padahal kita sedang terkendala keterbatasan anggaran, karena Pandemi Covid-19.

Untuk diketahui, proyek pipa Cisem merupakan proyek strategis nasional (PSN) untuk mendukung pengembangan industri berdaya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang.
 
Pemerintah melaporkan, saat ini telah banyak perusahaan multinasional yang berinvestasi pada Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu (KTI) Batang.
 
Pembangunan pipa Cisem dibagi 2 tahap yaitu Tahap I ruas Semarang-Batang sepanjang 62 km dan Tahap II ruas Batang-Cirebon sepanjang 181 km.
 
Sumber gas untuk pipa Cisem rencananya dipasok dari wilayah kerja migas yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dikelola KKKS PEPC, EMCL, Saka Muriah, TIS Petroleum E&P Blora Pte. Ltd.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT