ADVERTISEMENT

Ngeri!! Jembatan Ciseko Bogor Rusak Parah, Petani Bertaruh Nyawa Menyebrang untuk Panen

Rabu, 8 Juni 2022 16:14 WIB

Share
Jembatan Ciseko Tanjungsari Bogor rusak parah. (Panca)
Jembatan Ciseko Tanjungsari Bogor rusak parah. (Panca)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR,  POSKOTA.CO.ID - Tak kunjung diperbaiki, petani di Desa Sukarasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor sebrangi jembatan dengan kemiringan 70 derajat, Rabu (8/6/2022).

Sejumlah warga yang ada di dua Kampung Di Desa Sukarasa ,Kecamatan Tanjung Sari,Kabupaten Bogor masih bertaruh nyawa, setelah empat bulan lalu jembatan penghubung tersebut dihantam aliran Sungai Ciseko hingga mengalami kemiringan 70 derajat.

Kepala Desa (Kades) Sukarasa Farid, menuturkan pihaknya dan ratusan warga yang notabene berprofesi sebagai petani di kampung tersebut masih menunggu janji pemerintah akan melakukan perbaikan jembatan penghubung antar kampung Babakan dan Cigarugak.

"Belum ada tanda-tanda diperbaiki, padahal janji pemerintah daerah (Pemda) bakal melakukan perbaikan,"ungkapnya.

Jembatan sungai Ciseko ini nyaris roboh lantaran dihantam aliran sungai pada bulan februari lalu hingga mengalami rusak parah, selain jembatan Tanggul Penahan Tanah (TPT) di lokasi tersebut pun hancur sehingga membuat jembatan ciseko mengalami kemiringan hingga 70 derajat.

"Alas jembatan yang terbuat dari kayu nampak rapuh hingga membahayakan warga yang melintasinya, turapnya juga sudah ambruk dihantam aliran air sungai Ciseko, sebagian badan jembatannya juga sudah nyaris ambruk," bebernya.

Jembatan Ciseko yang dibangun pada 2015 silam ini, pernah mendapatkan perbaikan pada bagian turap di tahun 2016, namun ditahun 2022 volume air Sungai Ciseko yang cukup deras menghantam jembatan hingga mengalami rusak parah.

"Saya berharap sih, adanya perbaikan, soalnya jembatan ini kerap digunakan warga untuk beraktifitas yang mayoritas merupakan petani," ungkapnya.

Jangan sampai, lanjut Farid, jembatan dengan kemiringan 70 derajat ini memakan korban akibat warga nekat melintasinya.

"Warga juga mau gimana lagi, kalau muter juga jauh hingga jarak satu kilo, kalau lagi bawa hasil pertanian dengan digotong manual bisa memakan waktu dan tenaga," terangnya.

Sementara itu, Efen salah seorang petani berharap adanya perbaikan jembatan Ciseko.

"Semoga saja bukan janji pemerintah untuk memperbaiki, tapi beneran nyata, biar warga juga bisa beraktifitas normal tanpa muter hingga jarak satu kilo," tegasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT