ADVERTISEMENT

Polda: Penangkapan Pemimpin Tinggi Khilafatul Muslimin, Tidak Hanya Soal Konvoi. Organisasi Ini Ajak Ubah Ideologi Negara

Selasa, 7 Juni 2022 20:07 WIB

Share
Kabid Humas Polda MJ, Kombes Endra Zulpan (kiri) bersama Dirreskrimum PMJ, Kombes Hengki Hariyadi (kanan) dalam jumpa pers penangkapan pemimpin tinggi Khilafatul Muslimin, Selasa (7/6/2022). (Foto: Andi Adam)
Kabid Humas Polda MJ, Kombes Endra Zulpan (kiri) bersama Dirreskrimum PMJ, Kombes Hengki Hariyadi (kanan) dalam jumpa pers penangkapan pemimpin tinggi Khilafatul Muslimin, Selasa (7/6/2022). (Foto: Andi Adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Polda Metro Jaya memberikan penjelasan terkait  penangkapan pemimpin tinggi organisasi Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja yang ditangkap di wilayah Bandar Lampung, Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 06.30 WIB pagi hari tadi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, dalam giat senyap ini, Pold Metro Jaya menemukan adanya beberapa tindakan yang diduga melawan hukum atau tindak pidana yang dilakukan oleh organisasi tersebut.

"Polda Metro Jaya tidak hanya melihat dari kegiatan konvoi rombongan khilafah yang dilakukan pada tanggal 29 Mei 2022 di Cawang, Jakarta Timur. Namun, penangkapan ini juga dilakukan dari suatu hal yang tidak terpisahkan, yaitu provokasi yang diucapkan dengan kebencian serta berita bohong, yang dilakukan dengan menjelekan pemerintahan yang sah di negara kita," kata Zulpan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (7/6/2022).

Zulpan melanjutkan, selain hal tersebut, penangkapan ini juga dilakukan atas dasar adanya dugaan kegiatan organisasi yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan juga Pancasila sebagai ideologi negara.

Menurut Zulpan, organisasi ini mengajak untuk mengubah ideologi negara, dan menawarkan khilafah sebagai solusi.

"Organisasi ini kemudian melakukan dan mengajak untuk mengubah ideologi negara. Mereka menyebut bahwa Pancasila ini bertentangan dengan peraturan serta Perundang-undangan di Indonesia," ujar dia.

"Organisasi atau kelompok ini, kemudian menawarkan Khilafah sebagai solusi penggantu ideologi negara atas dalih demi kemakmuran bumi dan kesejahteraan umat," sambung Zulpan.

Perwira menengah Polri itu menjelaskan, selain melakukan konvoi di jalanan, organisasi ini juga mengkampanyekan seluruh kegiatannya melalui konten-konten video yang mereka muat dalam website.

"Selain itu, mereka juga membuat buletin bulanan dan juga tindakan langsung di lapangan, termasuk yang mereka lakukan di wilayah hukum Polda Metro Jaya di Jakarta Timur kemarin," ucap Zulpan.

Jadi dalam giat penangkapan ini, tegas Zulpan, Polda Metro Jaya tidak hanya menyidik dari sisi konvoi semata, melainkan dari tindakan-tindakan organisasi yang bertentangan dengan ideologi negara yaitu Pancasila.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT