ADVERTISEMENT

Ngaku Mati Tenggelam, Sekalian Tenggelamkan Saja

Selasa, 7 Juni 2022 07:29 WIB

Share
Kartun Sental-sentil: Ngaku Mati Tenggelam, Sekalian Tenggelamkan Saja. (kartunis: poskota/arif)
Kartun Sental-sentil: Ngaku Mati Tenggelam, Sekalian Tenggelamkan Saja. (kartunis: poskota/arif)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MALING lebih pintar dari polisi. Istilah ini kerap dipakai untuk menggambarkan liciknya pelaku kejahatan dalam mengelabui petugas maupun korban. Istilah  bikin penjahat jadi 'besar kepala'.

Otak maling ya memang licik, selalu ada cara atau modus baru. Baik maling kelas teri maupun kelas kakap atau pun koruptor, sama saja. Licik dan licin. Selalu mencari  modus baru.

Seperti kejadian 'kecelakaan' antara mobil Fortuner dengan sepeda motor di Bekasi baru- baru ini. Ternyata rekayasa sindikat perampok asuransi.  Nekatnya lagi 'korban' kecelakaan yang belakangan ternyata otak pelaku kejahatan, rela nyemplung ke kali lalu pura-pura tenggelam menghilang. Tujuannya, mengklaim dana asuransi kematian senilai milyaran rupiah.

Tim SAR dan relawan bahkan berhari-hari melakukan pencarian. Mereka dikerjai oleh komplotan maling duit asuransi.

'Edan. Demi merampok duit asuransi kok nekat pura-mati tenggelam. Nggak takut mati beneran." Begitu komentar orang-orang yang membaca berita tentang modus kejahatan 'merampok duit asuransi'. Jual nyawa demi menguras uang asuransi. Modus 'white collar crime'  ini tentu dilakukan bukan oleh orang sembarangan. Butuh rencana matang, persiapan matang dan modal tentunya.

Tapi sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Tak ada kejahatan yang tidak meninggalkan jejak. Rencana jahat komplotan ini pun terbongar. Warga dibikin geram.

"Tim SAR dikerjai. Sekalian tenggelamkan saja kalau ketangkap pelakunya," umpat netizen. Polisi kok dibohongi. Tidak ada istilah maling lebih pintar dari polisi. Jangan menantang petugas dengan modus baru. Karena pasti bakal terbongkar. Ird@

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT