ADVERTISEMENT

Hancur Berkeping-keping, Ridwan Kamil Ungkap Sederet Kebaikan Eril: Semoga Kamu Tenang Bersama-Nya

Senin, 6 Juni 2022 18:36 WIB

Share
Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril. (foto: tangkapan layar/instagram/@ridwan kamil)
Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril. (foto: tangkapan layar/instagram/@ridwan kamil)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun Instagram miliknya, memberikan kesaksian atas kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukan mendiang putranya, Emmeril Kahn Mumtadz atau biasa disapa Eril semasa hidup.

Ridwan Kamil menggunggah cuplikan video, yang berisi kalimat ungkapan dirinya dan beberapa foto, serta video Eril semasa hidupnya, sebagai kenangan dan kesaksian bagaimana sosok putra sulungnya tersebut.

Inilah kesaksian tentang kisah hidup Eril yang diunggah Ridwan Kamil di akun Instagramnya @ridwankamil pada Minggu, 5 Juni 2022 sekitar pukul 22.00,

Bismillah dan mohon maaf,
 

Izinkan saya selaku ayahanda Eril, untuk memberi kesaksian atas kiprah dan semangat hidupnya selama ini.

Saya tahu betul,
Eril jika masih ada, pasti tidak terlalu senang jika amal atau kebaikannya diceritakan.

Namun sesuai saran ulama, ini adalah kewajiban saya selaku ayah, dan ini adalah hak dari
Eril yang sudah berpulang yang wajib ditunaikan.

Inilah berjuta alasan juga, kenapa kami sudah sangat mengikhlaskan kepergiannya.

Semoga berkenan dan semoga semua bisa memetik hikmahnya.

Jazakallah. Hatur Nuhun.

Sedangkan kalimat ungkapan atas kepergian Eril dan mengenai sederet kebaikan sang putra yang ada di dalam video unggahan Ridwan Kamil adalah sebagai berikut,

Kapan kita pulang?

Kisah tentang Eril, anak lelaki kesayangan kami, hakekatnya adalah cerita tentang kita semua. Hakekat bahwa semua dari kita, pasti akan pulang. Dengan waktu, tempat dan cara yang kita tidak akan pernah selalu tahu. 

Hidup di dunia ini sesungguhnya adalah tentang perjalanan bukan tujuan. Dan seperti cerita setiap perjalanan, kisah selalu dimulai dari sebuah titik awal. Dan kisah akan selesai di sebuah titik akhir. Dan untuk setiap yang datang, pasti akan ada saatnya untuk kembali pulang.

Agar perjalanan selamat, maka petunjuk jalan dan bekalnya harus kita siapkan. Petunjuk jalan adalah keimanan. Bekal perjalanan adalah anfauhum linnas, yaitu tes berisi pahala amal-amal kebaikan kita.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT