ADVERTISEMENT

Tak Punya Hati! Pria Ini Sebut Hilangnya Putra Ridwan Kamil Hanya Settingan Agar Menang Capres, Netizen: Astagfirullah, Nyebut Pak

Minggu, 5 Juni 2022 09:55 WIB

Share
Atalia Praratya dan Ridwan Kamil. (Foto: Dok. Instagram @ataliapr)
Atalia Praratya dan Ridwan Kamil. (Foto: Dok. Instagram @ataliapr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Media sosial dihebohkan dengan pernyataan seorang pria yang menyebut bahwa kasus hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang bernama Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril di Sungai Aare, Bern, Swiss, hanya sekadar settingan.

Pernyataan seorang pria tersebut diketahui dari unggahan video di akun TikTok @mayayosewang, pada Sabtu 5 Juni 2022.

"Mungkin orang ini nggak punya hati ya, kok bisa ya ngomong gitu," bunyi keterangan caption akun tersebut.

Dalam video berdurasi singkat itu menampilkan tangkapan layar seorang pria dengan akun @kevinwijayaoey yang turut mengomentari hilangnya putra Ridwan Kamil di unggahan terakhir akun instagram Eril.

Sayangnya, pria ini malah menuliskan komentar yang mengejutkan dengan menuduh hilangnya Eril di sungai Swiss tersebut hanyalah settingan.

"Sebelumnya maaf kalau saya lancang, bukannya saya nggak punya perasaan, empati atau apapun itu. Tapi menurut saya, saya berspekualasi ini hanyalah sebuah rekayasa atau settingan agar pak Ridwan Kamil menang capres," ujar pria tersebut.

Selain itu, pria ini juga mengatakan hilangnya Eril sebagai trik marketing untuk mendongkrak elektabilitas Ridwan Kamil.

"Dan menurut gue, itu strategi dan teknik marketing mereka, and its okay nggak masalah juga sebenarnya. Cuman gue mau kasih tau intinya jangan gampang kemakam hoaks," ungkapnya.

"Zaman sekarang di era modern ini penuh drama dan isinya settingan semua tentang kebahagian dan kesedihan," tandasnya.

Sontak saja unggahan video itu berhasil mematik perhatian warganet. Sebagian besar dari mereka ramai mengecam pernyataan pria tak punya hati tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT