Hasto juga mengtakan ia ingin menghadiri dan melihat langsung gelaran ajang balap mobil listrik itu. Namun, ia mengurungkan niat tersebut lantaran tengah menyiapkan sidang promosi doktoral di Unhan.
"Saya juga mau lihat, mau ngebut juga, tapi karena persiapan ujian jadi enggak bisa hadir," kata dia.
Selain itu, Hasto sempat ditanya soal sinyal Puan dan Anies berpasangan di Pilpres 2024 dari keakraban itu. Namun, ia tidak menjawab secara pasti.
Hasto hanya mengajak masyarakat atau publik untuk membedakan konteks kontestasi pemilihan gubernur maupun pemilihan presiden dengan momentum setelahnya.
"Ini yang harus kita bedakan, ketika pilgub pilpres boleh jadi kita berkontestasi. Tetapi setelah berkontestasi Pak Jokowi adalah presidennya seluruh rakyat Indonesia termasuk yang tidak milih Pak Jokowi. Pak Anies juga sama," katanya.
Ia juga mengatakan PDIP dan Anies Baswedan memiliki basis dukungan yang berbeda. Hasto mengatakan ideologis mereka juga berlainan.
"Meskipun kita juga tahu basis dukungan dari Pak Anies dengan PDI Perjuangan itu berbeda. Ini juga dari framing ideologis juga berbeda. Tetapi duduk bersama ini kan sesuatu yang baik. Apalagi sambil minum es dawet lebih baik," kata dia. **