JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Fahri Fadilah Nur Rizky (21) akhirnya menetapkan pilihan untuk menggapai masa depan yang cerah pada kemudian hari.
Meski mengaku berat hati lantaran cita-citanya menjadi anggota Bintara Polri harus terhenti usai dinyatakan gagal tak memenuhi syarat (TMS), karena didiagnosa memiliki kelainan pada indera penglihatannya. Kini, Fahri menyatakan bahwa ia akan memilih jalan menjadi mahasiswa untuk menggapai apa yang diimpikannya.
"Jujur saja kemarin saya kan datang tuh ke tempat Ibu Hillary, dan Ibu Hillary itu banyak banget nawarin saya beasiswa, salah satunya beasiswa ke Jerman jadi dokter S1. Itu full biayanya ditanggung sama Ibu Hillary," kata Fahri saat ditemui Poskota.co.id di bilangan Kalisari, Jakarta Timur pada Jumat, 3 Juni 2022 malam.
Fahri berujar, atas segala tawaran yang diberikan oleh anggota politikus partai Nasional Demokrat (Nasdem) Hillary Brigitta Lasut itu, dirinya pun tak ingin menyia-nyiakan segala kebaikan yang diberi oleh Hillary.
"Kebetulan Ibu Hillary juga nawarin beasiswa di dalam negeri di kampus hukum. Dia kasih saya waktu tiga hari buat berpikir mau ambil di dalam negeri atau di luar negeri," ucapnya.
"Nah kalau jadi mahasiswa, saya sebetulnya pingin jadi mahasiswa hukum," sambung Fahri.
Pemuda berusia 21 tahun itu menjelaskan, alasannya ingin menjadi mahasiswa jurusan hukum, adalah karena ingin mengetahui dan memahami tentang siapa yang benar dan siapa yang salah.
"Dan saya ingin bisa membela orang yang terzalimi dengan seadil-adilnya," ungkap dia.
Anak pertama dari dua bersaudara itu pun melanjutkan, keputusannya memilih menjadi mahasiswa, adalah karena dari dorongan diri sendiri yang ingin bangkit dari segala keterpurukan yang menderanya kini.
"Saya percaya, di setiap jalan yang Allah berikan, segalanya pasti indah," papar dia.
Fahri menyebut, alasannya bercita-cita menjadi anggota Polri, ialah karena merasa terinspirasi oleh sosok seorang polisi yang dikenal karena kejujurannya, yakni mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso.