ADVERTISEMENT

AHY Disambut Akrab Anies Saat Gelaran Formula E, Dukung Transisi Energi Bersih

Sabtu, 4 Juni 2022 18:04 WIB

Share
Gubernur Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat bertemu di gelaran Formula E.
Gubernur Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat bertemu di gelaran Formula E.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum (Ketum)  Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hadir menyaksikan balap mobil listrik atau Formula E yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.

AHY disambut Gubernur DKI Anies Baswedan saat nonton balap mobil listrik atau Formula E yang digelar di Ancol, Jakarta Utara (Jakut).

AHY yang datang menjelang siang hari, tampak memakai kaus, celana, dan sepatu yang seragam berwarna biru. AHY pun concern mendukung transisi energi bersih. 

"Ketum AHY selama ini dikenal menaruh perhatian khusus terhadap energi baru dan terbarukan (EBT) termasuk mobil listrik," ujar Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/6/2022). 

Menurutnya, Partai Demokrat dan AHY mengapresiasi event internasional Formula E sebagai salah satu bentuk pencapaian untuk transisi energi bersih yang lebih cepat. 

Kedua pemimpin muda ini, belakangan menjadi sorotan untuk disandingkan dalam Pemilihan Presiden pada 2024 mendatang. Pasangan AHY-Anies gencar disebut-sebut sebagai pasangan kuda hitam diantara pasangan-pasangan bakal capres-cawapres lainnya. 

Dalam survei nasional yang dilakukan pada periode 23-28 Mei 2022 oleh Indonesia Political Opinion, pasangan Anies-AHY memperoleh elektabilitas 27,1 persen, lebih tinggi dari pasangan Puan Maharani-Ganjar Pranowo (26,8 persen), Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo (18,5 persen), atau Puan Maharani-Erick Thohir (14,6 persen). Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen, dengan margin of error 2,9 persen.

AHY dan Anies dianggap paling pas mewakili kekuatan nasionalis-religius yang selama ini mewarnai panggung politik Indonesia, sekaligus mengakhiri politik polarisasi yang nyaris membelah Indonesia. 

Selain itu, dengan usia 40-50-an tahun, keduanya dianggap lebih tepat mewakili anak-anak muda Indonesia yang jumlahnya kian mendominasi masyarakat Indonesia. Diperkirakan pada pemilu 2024, jumlah pemilih muda mencapai sekitar 65% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Keduanya juga memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin arus perubahan serta perbaikan di Indonesia, dan juga kembali membawa Indonesia menjadi warga dunia yang aktif terlibat ikut menyelesaikan berbagai persoalan global. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT